PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dua dari tiga operator arung jeram (rafting) di Kali Pekalen, Kabupaten Probolinggo gulung tikar. Kondisi itu membuat Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) menurunkan target retribusi wisata pada destinasi wisata tersebut.
Kasi Destinasi Wisata Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Musa mengatakan, pungutan uang atau retribusi wisata dari Sungai Pekalen itu sebesar Rp 160 juta setahun. Pendapatan asli daerah (PAD) itu, telah diperoleh Pemkab sejak belasan tahun lalu.
“Namun dalam tiga tahun terakhir, dua operator mengalami masalah. Di antaranya mengalami tunggakan retribusi. Puncaknya kedua operator rafting ini menghentikan layanan pada 2018 lalu. Sejak tutupnya dua operator rafting tersebut, target retribusinya turun menjadi Rp 77,4 juta saja tahun ini,” kata Musa, Sabtu (18/5/2019).
Dalam hal ini, Musa juga mengungkapkan, kalau tutupnya dua operator rafting (Noars dan Regulo) di sungai yang membentang dari Kecamatan Tiris hingga Maron ini, disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda.
“Untuk operator Regulo sendiri karena basecamp mereka terbakar pada April 2018 lalu, Sedangkan untuk Noars karena memang ada masalah internal dalam manajemen mereka,” ujar Musa.
Meski ada dua operator yang gulung tikar, Musa masih meyakini, kalau wisata arung jeram akan bangkit. Salah satunya, kalau misal manajemen Noars Rafting yang masih berkeinginan untuk melanjutkan kerjasama.
Akan tetapi, menurut Musa, keinginan itu terbentur masalah tunggakan retribusi senilai Rp 36 juta. Tunggakan ini menjadi utang yang harus dibayarkan pihak Noars Rafting kepada Pemkab Probolinggo.
“Manajemen Noars sudah menyampaikan kepada kami, kalau mereka ingin buka lagi. Tapi kami ajukan syarat bahwasannya mereka harus melunasi utang pada pemkab terlebih dahulu. Baru setelah itu, izin-izinnya dilengkapi lagi,” tutur Musa.
Diketahui sebelumnya, Satpol PP Kabupaten Probolinggo menyegel dua titik lokasi Noars Rafting. Penyegelan tersebut lantaran manajemen layanan wisata arung jeram itu menunggak retribusi wisata sejak 2017 lalu. (*)
Penulis: Moh. Ahsan Faradies
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan