PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Klenteng bersejarah, Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga di Kota Probolinggo, hangus terbakar pada Jumat (17/5/2019) malam. Diduga kuat, api yang menyambar klenteng berusia 150 tahun itu berawal dari lilin.
Salah satu warga Widi (29) yang berada dilokasi mengaku, ia memang melihat api di dalam klenteng. Namun awalnya, api terlihat kecil yang oleh Widi dikira berasal dari lilin dalam proses ritual.
“Saya awalnya liat api kecil dari lilin di dalam klenteng. Saya kira itu ritual namun kok makin membesar sampai seperti kejadian ini,” kata Widi menjelaskan.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal yang terjun ke lokasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari saksi kejadian. Kesimpulan sementara, api bersumber dari lilin yang menyala.
“Pertama kami ikut berduka sehingga kami turun langsung ke lokasi. Kedua, kami mendapati informasi bahwa api bermula dari lilin yang menyambar dan terkena benda yang mudah terbakar,” ucap Alfian dihadapan media.

Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin memantau proses pemadaman api yang melalap Klenteng Tri Dharma Sumber Naga. (Foto : Rahmad Soleh)
Sementara, Walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengaku kehilangan dan ikut bersedih atas terbakarnya Klenteng ‘Sumber Naga’ yang berada di Jalan WR Supratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan tersebut.
“Bagaimanapun, kejadian ini membuat saya ikut sedih. Klenteng yang bersejarah ini merupakan cagar budaya di Kota Probolinggo,” ucap Walikota yang baru menjabat sekitar 4 bulan ini.
Kesedihan serupa dirasakan Ketua DPRD Kota Probolinggo Agus Rudianto Ghafur. Ia mengaku punya hubungan erat dengan jemaat klenteng sehingga terbakaranya rumah ibadah itu membuatnya sangat prihatin.
“Saya tidak menyangka klenteng terkena musibah kebakaran. Saya ikut bersedih karena ini juga tempat ìbadah bersejarah di Kota Probolinggo,” tandas Agus.
Api yang melalap hampir seluruh bangunan, berhasil dijinakkan setelah 4 unit tim pemadam kebakaran dibantu warga, berjibaku melakukan pemadaman selama 2 jam. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, sedangkan kerugian materil diperkirakan miliaran rupiah. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan