PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Siapa sih yang tak kenal Tari Kiprah Glipang? Masyarakat Jawa Timur pada umumnya sangat mengenal seni tari Glipang sebagai warisan budaya leluhur masyarakat Kabupaten Probolinggo. Tari Glipang bahkan terjaga eksistensinya sebagai kearifan lokal masyarakat setempat.
Tak heran jika dalam gebyar peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke 273 tahun 2019, pemerintah setempat menjadikan tari glipang sebagai ‘menu’ utama dengan tema “273 Jejak Glipang” sebagai pendongkrak semangat juang masyarakat.
Hal ini bukan tanpa alasan, semangat patriotis dan narasi positif yang tersirat pada seni tari Kiprah Glipang diharapkan mampu memantik inspirasi bagi generasi – generasi muda di Kabupaten Probolinggo, melalui pengembangan ekonomi kreatif kekinian.

Para penari glipang saat menari diatas rumah apung Pantai Bohay di Desa Binor, Kacamatan Paiton. (Foto : Kominfo Kab. Probolinggo for P7.com).
Lazimnya seni tari digelar di daratan namun hal berbeda terlihat saat tarian ini disajikan diatas samudra. Tepatnya di atas geladak sebuah rumah apung pantai wisata edukasi Bohay (Bhinor Harmony), Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Minggu (21/04/2019) pagi.
Tidak mudah melakukan gerakan tari diatas lautan dimana angin yang bertiup kencang, membuat rumah apung tidak stabil. Namun segenap penari berusia belasan tersebut tetap tenang dan penuh berkonsentrasi agar ritme tarian terkendali.
Plt. Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo mengemukakan, ‘273 jejak Glipang’ adalah sebuah persembahan bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam Harjakabrpo ke 273 ini.
“Tentu dibutuhkan semangat juang lebih bagi segenap elemen pendukung didalamnya, serta yang tidak kalah penting adalah dukungan masyarakat Kabupaten Probolinggo guna mewujudkan gerakan ekonomi kreatif ini,” ungkap Tutug.
Lebih lanjut, pejabat rangkap tugas Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo ini menuturkan, jejak Glipang diharapkan dapat menjadi pemantik geliat pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten Probolinggo.
Oleh karenanya, sebagai tonggak pencanangan Gerakan Ekonomi Kreatif 2019, koprah Glipang harus ditampilkan kembali sebagai penyulut semangat munculnya embrio baru pengembang ekonomi kreatif.
“Kami harap melalui pertunjukan inovatif dan produksi film dokumenter Tari Glipang, bisa mendorong ide dan gagasan masyarakat serta menjadi sajian apik pada puncak acara peringatan Harjakapro ke 273 tahun 2019,” harapnya. (*)
Penulis : Moh. Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan