Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Kesehatan · 20 Feb 2019 09:13 WIB

Dinkes Intensifkan Fogging Cegah Demam Berdarah


					Dinkes Intensifkan Fogging Cegah Demam Berdarah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan fogging atau pengasapan terhadap kawasan endemik penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini ditempuh untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD.

Hingga Rabu (20/2/2019), Dinkes sudah melakukan 37 kali fogging di wilayah Kabupaten Probolinggo, mayoritas fogging dilakukan di kawasan pemukiman padat penduduk. Bahkan ada beberapa tempat yang sudah difogging hingga 2 kali.

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica mengatakan, fogging menjadi salah satu upaya memberantas penyebaran DBD. Selebihnya, pola hidup masyarakat yang berpengaruh besar.

“Kawasan endemik yang berpotensi menimbulkan DBD, kami fogging lebih dari satu kali. Namun keberhasilan fogging ini tidak juga 100% dalam mencegah DBD, jika tidak ada kesadaran dari masyarakat,” kata Dewi kepada PANTURA7.com.

Dewi melanjutkan, peran serta masyarakat sangat penting dalam mencegah dan menekan penyebaran DBD. Fogging saja belum cukup tanpa adanya 3-M plus (Menutup, Menguras, Mengubur, red) dan menggunakan lotion dan semacamnya.

“Fogging tidak akan berdampak besar jika masyarakat pasif. Perlu diketahui, jentik nyamuk akan menjadi dewasa hanya dalam waktu 2-3 hari saja,” urai Dewi menjelaskan.

Bukti tidak efektifnya fogging, menurut Dewi, terlihat dari tingginya jumlah penderita DBD di Kabupaten Probolinggo sejak Januari hingga Februari tahun ini. Padahal selama periode itu, imbuh Dewi, pihaknya sangat inten melakukan fogging di tempat yang berbeda-beda.

“Penderita DBD sudah mencapai 144 orang, dan ini akan terus bertambah. Meskipun sudah dilakukan fogging, DBD tidak bisa berkurang jika hanya mengandalkan fogging, apalagi tahun ini memasuki siklus tiga tahunan,” ujarnya. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

22 September 2025 - 19:28 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa

22 September 2025 - 14:31 WIB

Jika Sukses, Koperasi Desa Bisa Tambah PAD hingga 30 Persen untuk Desa

22 September 2025 - 13:39 WIB

Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang

21 September 2025 - 13:50 WIB

Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok

21 September 2025 - 13:05 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Trending di Pemerintahan