Menu

Mode Gelap
Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terus Bertambah, Kini 40 Orang Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

Kesehatan · 15 Feb 2019 06:28 WIB

Penderita DBD Terbanyak Anak, Sekolah Di-‘Fogging’


					Penderita DBD Terbanyak Anak, Sekolah Di-‘Fogging’ Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pada puncak musim penghujan intensitas serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo mengkhawatirkan. Terkait banyaknya anak terserang DBD, Pemkot Probolinggo melakukan pengasapan (fogging), Jumat (15/2/2019).

Berdasar pantauan PANTURA7.com, fogging dilakukan di  SDN Sukabumi IV di Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Sukabumi,Kecamatan Mayangan. Diketahui di DS Sukabumi IV ini ada 6 pelajar yang terserang DBD, sebagian pelajar bahkan menjalani rawat inap. Mereka yang terserang DBD umurnya berkisar 5 sampai 12 tahun.

Walikota Hadi Zainal Abidin dan Dinas Kesehatan, petugas fogging akhirnya turun ke SDN Sukabumi IV. Rombongan dari Pemkot Probolinggo itu kemudian menyisir sudut-sudut ruang kelas maupun gudang serta pekarangan.

Anak-anak yang saat itu hendak pulang terlihat antusias menyambut Habib Hadi. Padahal mereka sudah disuruh segera pulang. Walikota mengakui, upaya fogging sebagai salah satu cara menekan angka DBD.

“Kita khawatir DBD ini makin meluas sehingga kita lakukan fogging di sekolah. Harapannya agar bisa membunuh nyamuk DBD,” kata walikota yang juga Pengasuh Ponpes Riyadlus Shalihin ini.

Namun fogging menurutnya, bukan yang utama. Harus ada pencegahan berupa Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang lebih efektif.

“Di samping fogging, upaya PSN ini perlu sekali. Pasalnya sebagai upaya pencegahan dan itu perlu keterlibatan semua pihak baik swasta dan masyarakat,” terangnya.

Diketahui sejak Januari 2019, ada 23 kasus DBD di Kota Probolinggo. Selama Februari  2019 (hingga 13 Februari) terdapat 18 kasus DBD dengan total 5 pasien yang masih dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.

Kepala Dinkes drg Ninik Ira Wibawati berharap, masyarakat untuk bersama-sama memberatas  nyamuk lewat PSN. Soalnya PSN merupakan langkah awal untuk mencegah penyebaran nyamuk dewasa.

“Upaya PSN tidak bisa sekali dua kali. Namun harus rutin dilalukan. Kami harap ini dilakukan rutin dan Dinkses siap memfasilitasi seperti obat jentik nyamuk dan sebagainya,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen

3 Oktober 2025 - 13:02 WIB

Pengentasan Kemiskinan Berhasil, 266 KPM PKH Lulus Mandiri

2 Oktober 2025 - 15:53 WIB

Antisipasi Keracunan, Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG dan MBG di Sekolah

2 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Trending di Nasional