Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Politik Dan Pemerintahan · 1 Sep 2017 07:50 WIB

Sholat Iedul Adha Tidak Khusyu’, Warga Keluhkan Jadwal Semipro 2017


					Sholat Iedul Adha Tidak Khusyu’, Warga Keluhkan Jadwal Semipro 2017 Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sholat Iedul Adha di Masjid Agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo tahun ini, tak se-khusyu’ tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, jamaah terganggu dengan menjamurnya stand pedagang kali lima (PKL) dan tenda mainana anak-anak di sekitar halaman masjid serta area Alun-alun Kota Probolinggo.

Padahal jalan raya di depan masjid dan Alun-alun, setiap tahun dimanfaatkan jamaah untuk menunaikan sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha. Stand PKL dan tenda mainan anak tersebut, merupakan lapak semarak seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2017.

Yoyok, salah satu jamaah Sholat Iedul Adha mengatakan, ia sangat tidak nyaman sholat Ied dengan dikelilingi stand PKL. Selain memecah konsentrasi dalam beribadah, kondisi ini juga mengganggu pemandangan.

“Saya sangat terganggu dengan keberadaan barang-barang mainan dan tenda-tenda besar ini. Menutupi pandangan ke arah masjid Agung, padahal ibadah cuma setahun sekali,” keluh Yoyok, Jum’at (1/9/2017).

Sementara Dewi, jamaah lain, menyesalkan jadwal penyelenggaraan Semipro yang berbarengan dengan Hari Raya Iedul Adha. Menurut ibu muda ini, semestinya Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo bisa menyiasati, agar agenda Semipro tak mengganggu rutinitas warga.

“Saya membawa anak, ya namanya anak kecil lihat tempat mainan langsung bermain, saya akhirnya ga bisa sholat karena mengawasi anak takut terjatuh. Tahun depan, kekacauan kayak gini ga boleh terjadi lagi,” sungut wanita asal Mayangan ini.

Walikota Probolinggo, Rukmini, sebelumnya berjanji bahwa Semipro 2017 akan digelar lebih nyaman, meski tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. “Semipro tahun 2017 lebih melokal, tapi kami akan bikin lebih nyaman bagi warga,” ujar Rukmini saat jumpa pers beberapa waktu lalu.

Agenda Semipro pertama kali digelar pada tahun 2009, sebagai even untuk memparadekan budaya Kota Probolinggo dan mengangkat perekonomian warga sekitar. Untuk tahun ini, Semipro dihelat sejak tanggal 28 Agustus hingga 4 September 2017. (guf/ela). 

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren