Menu

Mode Gelap
Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur

Kesehatan · 12 Jan 2019 09:33 WIB

Kasihan, Bayi Ini Lahir Tanpa Anus


					Kasihan, Bayi Ini Lahir Tanpa Anus Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Duka cita dialami pasangan suami istri (pasutri) Samsul Arifin (39) dan Suratiningsih (31). Betapa tidak, anak bungsunya terlahir tanpa anus. Kendati sudah dioperasi melalui asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan), Samsul yang berprofesi sebagai penjaga malam (waker) garasi truk itu masih mengharapkan uluran tangan.

Adalah Ahmad Husen , bayi usia 2 bulan yang lahir melalui operasi caesar pada 17 November 2018 lalu itu, tidak disangka oleh ayah ibunya ternyata tanpa anus. Beruntung keduanya memiliki kartu BPJS sehingga bisa dilakukan operasi di RS dr Soetomo, Surabaya.

Pasutri asal Triwung Kidul ini sejatinya memiliki tiga anak. Namun anak pertamanya meninggal dunia. Sedangkan anak keduanya, Cindi Aulia berusia 5 tahun.

Saat ditemui di rumahnya Jalan Jangur Gang Rejeki Dusun Krajan, RT 02 / RW 01, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, pasutri itu tengah mengasuh anaknya. Kepada PANTURA7.com, Samsul menuturkan, bagaimana kelahiran putra ketiganya itu.

“Saya tidak menduga anak saya lahir tanpa anus. Karena sebelumnya waktu ibunya hamil tidak ada gejala atau tanda apa-apa. Nah saat lahiran itu kok perutnya membuncit dan besoknya ketika dicek, tidak ada anusnya,” ucap Samsul, Sabtu (12/1/2019).

Di tengah kebingungan ia menghubungi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah tempat anaknya dilahirkan. Beruntung karena memiliki BPJS, pada hari itu juga bayinya segera dirujuk untuk dioperasi.

Namun di tengah proses pemulihan anaknya, ia bimbang. Pasalnya ia yang bekerja sebagai waker itu  gajinya tak sampai UMK justru kebingungan uang.

“Saya bersyukur anak saya gratis operasi, tapi untuk bolak-balik kemarin saya sampai kekurangan. Ya semoga ada perhatian karena masih akan operasi lagi,” tambahnya.

Nantinya bayinya masih harus dioperasi lagi untuk penyempurnaan pembuatan anus. Sementara ini Ahmad Husen menggunakan lubang buatan atau kolostomi di sisi perut kirinya untuk buang air besar (BAB).

Namun untuk operasi kali kedua masih menunggu berat badan bayi mencapai 10 kilogram. Saat ini bayi Ahmad masih berbobot 3,5 kilogram.

Sementara itu, Suratiningsih ibu Ahmad setiap harinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Setiap hari ia harus membelikan susu formula karena tidak mengeluarkan air susu ibu (ASI). (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar

6 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pohon Tumbang Timpa Rumah di Lumajang, Warga Selamat dan Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

6 Oktober 2025 - 12:36 WIB

Pembersihan Reruntuhan Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Berlangsung Maraton, 49 Jenazah Ditemukan

6 Oktober 2025 - 11:26 WIB

Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terus Bertambah, Kini 40 Orang

6 Oktober 2025 - 08:31 WIB

Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan

5 Oktober 2025 - 20:19 WIB

Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang

5 Oktober 2025 - 19:51 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Trending di Sosial