Pasuruan,- Tidak pernah terlintas dalam benak Anjani Dwi Aprilia (22), bahwa rasa penasaran terhadap olahraga petanque ketika duduk di bangku SMP akan menuntunnya berkeliling Indonesia, bahkan hingga ke panggung internasional.

Kini, atlet asal Kota Pasuruan itu bersiap menantang persaingan di SEA Games 2025. Perjumpaan Anjani dengan petanque terjadi menjelang kelulusannya dari SMPN 6 Pasuruan.

Saat itu, petanque bukanlah olahraga populer di daerahnya. Namun rasa ingin tahu mendorongnya untuk mencoba olahraga bola besi asal Prancis itu.

“Saya tidak tahu petanque itu apa. Sejak SD saya aktif di tenis meja, lalu di SMP ikut atletik dan tolak peluru. Karena penasaran, saya sempat mencoba, tapi tidak lama. Saat masuk SMK ada ekskul petanque, saya ikut lagi dan mulai menekuninya,” kata Anjani, Minggu (7/12/2025).

Dari sekadar mencoba, Anjani justru menemukan jalannya. Ia mulai tekun berlatih, dan kejuaraan demi kejuaraan pun diikuti. Ajang pertamanya adalah Porprov Jatim 2019.

Advertisement

Sejak itu, mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut terus menambah jejak prestasi, mulai dari level nasional hingga internasional.

Anjani pernah tampil di Kejurnas Banten, babak kualifikasi PON Bali, PON Aceh-Sumut, Asia Cup di Malaysia dan Taiwan, hingga World Cup di Thailand.

Torehkan Prestasi Gemilang

Dari berbagai ajang itu, deretan prestasi membanggakan berhasil ia bawa pulang. Bahkan di PON Aceh-Sumut, ia meraih medali emas dan perak.

Di Asia Cup Taiwan, ia menjadi juara 1. Kejuaraan Internasional di Malaysia memberinya gelar juara 2, begitu pula World Cup di Thailand.

Dari seluruh perjalanan itu, ada tiga momen yang paling melekat. Pertama, keberhasilan di PON Aceh-Sumut. Untuk pertama kalinya petanque menjadi cabor resmi PON, dan ia langsung menyumbang emas serta perak.

Momen kedua terjadi saat ia merebut juara 1 di Asia Cup Taiwan pada nomor single, nomor yang belum pernah ia ikuti sebelumnya.

“Itu menjadi momen bersejarah karena Indonesia baru pertama kali meraih juara 1 di Asia,” ujarnya.

Lalu yang ketiga adalah kejuaraan internasional di Johor, Malaysia, ketika ia berhasil menembus final dan berhadapan dengan atlet Thailand yang sudah pernah menjadi juara dunia.

Rangkaian prestasi itulah yang mengantarkan Anjani menduduki peringkat satu atlet putri Indonesia berdasarkan skor poin nasional. Status itu membuatnya dipanggil untuk memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games 2025.

“Alhamdulillah, saya dipanggil karena poin saya saat ini yang tertinggi di antara atlet putri Indonesia,” tuturnya.

Kini, menjelang laga terbesar di Asia Tenggara itu, Anjani terus memperkuat mental, fisik, dan teknik. Baginya, SEA Games bukan hanya debut, melainkan peluang menorehkan catatan baru.

“Saya menargetkan medali. Yang saya pikirkan sekarang adalah bagaimana memberi yang terbaik untuk Indonesia di SEA Games pertama saya,” tuturnya.

Dari lapangan kecil sekolah tempat ia pertama kali mencoba lemparan boule, Anjani kini berdiri di ambang panggung olahraga terbesar kawasan. Kota Pasuruan mengirimkan salah satu putrinya untuk mengibarkan nama Indonesia.

SEA Games 2025 sendiri akan diikuti 1.021 atlet Indonesia, meningkat dari sebelumnya 996 atlet. Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menargetkan 80 medali emas dapat diraih pada ajang tersebut.

Diantara ribuan atlet itu, Anjani membawa tekad yang sama, pulang dengan kehormatan untuk nama baik Indonesia. (*)

Editor: Mohammad S

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.