Jember,– Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Silo, Jember, menggelar tahlil dan istighosah bersama, Selasa, (30/9/25) siang. Doa bersama ini ditujukan bagi para santri korban musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi Senin, (29/9/25) kemarin.
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU sekaligus Pengasuh PP Bahrul Ulum Silo, KH Hodri Ariev, menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut.
“Ini ada musibah di pesantren tahfiz. Gedung ambruk ketika para santri melaksanakan salat. Satu orang sudah terkonfirmasi wafat, sementara banyak yang luka-luka dan masih dalam evakuasi,” ujar Hodri saat dikonfirmasi.
Kiai Hodri mengatakan, doa bersama dilakukan untuk mendoakan keselamatan para santri yang masih dalam pencarian serta memberikan kekuatan bagi keluarga korban.
“Mudah-mudahan santri yang wafat husnul khotimah dan keluarganya diberi ketabahan serta kesabaran oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tuturnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari rumah sakit dan tim SAR, bangunan musala runtuh secara tiba-tiba tepat saat memasuki salat ashar.
“Di rakaat pertama sudah terdengar suara bangunan, tetapi santri tetap melanjutkan salat. Saat rakaat keempat bangunan benar-benar ambruk dan banyak yang tertimpa. Alhamdulillah tidak semuanya wafat,” terangnya.
Selain doa bersama, KH Hodri juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama RMI PBNU dan Care-LAZISNU akan membuka donasi untuk membantu korban.
Dana itu diharapkan dapat meringankan beban keluarga dan mendukung kebutuhan para santri yang terdampak.
“Teman-teman RMI di Surabaya juga sudah ikut bergerak. Kita akan berupaya maksimal untuk membantu saudara-saudara kita di Ponpes Al Khoziny,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra