Lumajang, – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, adanya potensi peningkatan intensitas hujan, hingga terjadinya hujan ekstrem di Kabupaten Lumajang, selama tiga hari sejak 20 sampai dengan 22 Agustus 2025.
BMKG menyatakan, meskipun sebagian wilayah telah masuk musim kemarau, kondisi atmosfer dan laut yang belum stabil bisa mempengaruhi kelancaran aktivitas masyarakat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, peristiwa seperti hujan lebat, banjir, longsor dalam beberapa hari terakhir menjadi bukti nyata dampak cuaca ekstrim.
Bahkan hujan dapat disertai angin kencang yang berpotensi memperburuk situasi, terutama di Kecamatan Candipuro, Tempursari, dan Senduro yang rawan longsor.
“Kami tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi perubahan cuaca. Hindari berada di lokasi rawan banjir, longsor, ataupun dekat pohon besar yang berisiko tumbang,” kata Yudi, Kamis (21/8/25).
Selain itu, Yudi mengingatkan untuk daerah rawan banjir seperti daerah aliran sungai (DAS) semeru seperti Besuk Kobokan, Sungai Rejoyo, Kali glidik, dan Besuk Sat yang berada di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Pronojiwo, Pasirian, dan Candipuro.
“Maka dari itu, masyarakat yang berada di aliran DAS harus tetap waspada. Jangan sampai menunggu ada kejadian baru bereaksi. Lebih baik menghindar untuk sementara waktu dari lokasi banjir jika hujan mulai turun,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra