Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Kekurangan SDM, Target Peningkatan Populasi Sapi Terancam Gagal Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar Pacar Didekati Pria Lain, Pemuda Asal Winongan Ditangkap Bawa Pedang ke Warung Kopi Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

Pemerintahan · 28 Jul 2025 20:44 WIB

Pemkab Jember Kekurangan SDM, Target Peningkatan Populasi Sapi Terancam Gagal


					Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember, Widodo Julianto. (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok).
Perbesar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember, Widodo Julianto. (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok).

Jember,- Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan utama bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak, khususnya sapi.

Saat ini, jumlah tenaga paramedik dan petugas lapangan tidak sebanding dengan luas wilayah dan populasi ternak yang ada di wilayah Jember.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember, Widodo Julianto, menyebut hanya terdapat sekitar 100 paramedik yang bertugas di 31 kecamatan.

“Jumlah itu sangat kurang, padahal kebutuhan layanan peternakan semakin besar seiring program ketahanan pangan nasional dan rencana makan bergizi gratis (MBG) yang memerlukan pasokan daging sapi stabil,” ujarnya, Senin, (28/7/25).

Menurut Widodo, keterbatasan tenaga lapangan berpengaruh pada penerapan teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan (IB) dan transfer embrio yang menjadi kunci percepatan keberhasilan kebuntingan sapi.

“Teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak, tetapi pelaksanaannya membutuhkan SDM terlatih yang jumlahnya masih minim,” jelasnya.

Selain itu, sektor peternakan Jember juga sedang memulihkan populasi sapi yang sempat menurun sekitar 30 persen akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Kami membutuhkan tambahan tenaga paramedik maupun dokter hewan agar program pengembangan ternak dan pengendalian penyakit dapat berjalan optimal,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, DKPP tengah melakukan pendataan populasi sapi dan jumlah peternak sebagai dasar penguatan program peternakan.

“Tidak mungkin ada ternak tanpa peternak yang kompeten, begitu juga keberhasilan program peternakan tanpa dukungan SDM memadai,” pungkas Widodo. (*)


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

250 Dapur Makan Bergizi Gratis Disiapkan, Pemkab Jember Genjot Produktivitas Sapi

28 Juli 2025 - 17:51 WIB

Komitmen Perangi Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gencarkan Sosialisasi lewat Radio

28 Juli 2025 - 15:52 WIB

Jalan Tol Jember – Situbondo Segera Dibangun, Ditargetkan Rampung dalam Lima Tahun

28 Juli 2025 - 15:23 WIB

PAK Lumajang 2025 Prioritaskan Guru Ngaji, Honor Rp1,2 Juta Langsung Cair

27 Juli 2025 - 10:26 WIB

Terkait HGU PT KJB, DPRD Lumajang Desak BPN Hadirkan Keadilan Agraria

27 Juli 2025 - 09:55 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Trending di Pemerintahan