Menu

Mode Gelap
Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet MUI Kabupaten Probolinggo Mencari Ketua Baru, Bakal Gelar Musda Sebelum Pergantian Tahun Harga Cabai Mulai Stabil, Ini Strategi Baru Petani Lumajang Turis Asing Serbu Tumpak Sewu, Lumajang Kian Mendunia Pasokan Bawang Merah di Probolinggo Aman Hingga Akhir Tahun, Harga Kompetitif Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Selokambang, 20 Perusahaan Tawarkan Ratusan Lowongan

Wisata · 6 Jul 2025 09:33 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Demi meningkatkan keamanan pendaki, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mewajibkan penggunaan gelang pelacak berbasis radio-frequency identification (RFID) bagi seluruh wisatawan yang mendaki Gunung Semeru.

Kebijakan ini diterapkan untuk meminimalisasi risiko yang kerap mengancam keselamatan pendaki di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Seperti diketahui, medan pendakian Semeru menyimpan berbagai potensi bahaya, mulai dari tersesat, jatuh, hingga hilang tanpa jejak.

“Mendaki di kawasan Semeru tetap berisiko, pendaki bisa tersesat, jatuh, bahkan hilang. Tak jarang proses evakuasi memerlukan waktu lama karena sulitnya melacak posisi pendaki,” ujar Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, Minggu (6/7/25).

Endrip menjelaskan, gelang RFID tersebut dilengkapi dengan chip mini dan antena yang dapat memancarkan sinyal ke sejumlah pemancar yang telah dipasang di beberapa titik jalur pendakian. Data yang terekam dari chip tersebut dapat langsung dipantau oleh petugas melalui sistem terpusat di pos-pos pendakian.

“Ketika gelang mendekati alat pembaca, chip akan mengirimkan data identitas pengguna, lokasi terakhir, dan informasi penting lainnya. Informasi ini sangat membantu petugas untuk melacak posisi pendaki jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Saat ini, sistem gelang pelacak tersebut masih dalam tahap uji coba. Perangkat tap in-tap out baru tersedia di dua titik utama jalur pendakian yakni, di Ranupani dan Ranu Kumbolo.

“Ini masih dalam tahap percobaan. Harapannya ke depan alat ini bisa tersedia di semua pos pendakian agar pemantauan lebih optimal,” kata Endrip.

Selain mengenakan gelang RFID, calon pendaki juga diwajibkan untuk melengkapi sejumlah dokumen administratif seperti, KTP dan Kartu Keluarga (KK), sebagai bagian dari prosedur pendaftaran pendakian ke Gunung Semeru. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Turis Asing Serbu Tumpak Sewu, Lumajang Kian Mendunia

12 Oktober 2025 - 09:44 WIB

Mengunjungi Stasiun Mrawan Jember, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Puncak Jalur Kereta Api

11 Oktober 2025 - 10:19 WIB

Tumpak Sewu, Niagaranya Indonesia yang Bangkit dari Pronojiwo

3 Oktober 2025 - 16:18 WIB

Sebagian Jalur ke Bromo Diutup, via Ranupane Jadi Alternatif Utama Wisatawan

25 September 2025 - 15:59 WIB

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Trending di Pemerintahan