Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Pemerintahan · 16 Jun 2025 14:23 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru


					Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyiapkan seleksi direktur BUMD melalui seleksi. (Foto: Asmadi) Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyiapkan seleksi direktur BUMD melalui seleksi. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Suasana manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Lumajang mendadak berubah setelah tiga direktur dari dua perusahaan daerah, yakni, PDAM dan PD Semeru, secara resmi mengajukan surat pengunduran diri.

Dua direktur PDAM Lumajang, yaitu Direktur Utama dan Direktur Keuangan secara resmi menghadap Bupati Lumajang dan menyerahkan surat pengunduran diri mereka.

Pengunduran diri ini merupakan respon langsung terhadap terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) terbaru yang mengatur jumlah direktur berdasarkan skala pelanggan.

Dalam Permendagri yang baru, PDAM Lumajang dikategorikan sebagai perusahaan dengan skala pelanggan kecil. Implikasinya, posisi direktur yang sebelumnya diisi oleh dua orang kini hanya boleh diisi oleh satu orang saja.

“Sekarang ini kan dua, jadi dua-duanya mundur untuk kembali kita buka seleksi,” kata Bupati Lumajang, Indah Amperawati, Senin (16/6/25).

Kedua direktur yang mundur diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi terbuka jabatan direktur yang akan segera dibuka. Namun, Direktur Keuangan menegaskan tidak akan mengikut seleksi tersebut.

“Jadi yang direktur keuangan menyatakan, tidak ikut seleksi direktur. Ya sudah, kalau tidak ikut maka saya tunjuk sebagai PLT sampai terpilihnya direktur yang baru,” jelasnya.

Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah itu menegaskan, proses seleksi direktur baru, baik di PDAM maupun PD Semeru, akan dilakukan secara terbuka dan transparan.

Saat ini, panitia seleksi tengah dicari dari luar kota dan melibatkan beberapa akademisi dari perguruan tinggi ternama. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses seleksi berjalan objektif dan menghasilkan pemimpin yang kompeten.

Ada beberapa kriteria utama yang menjadi persyaratan umum bagi calon direktur baru.

“Yang pertama visioner, yang kedua secara ekonomi sudah selesai dengan dirinya. Tadi saya tidak bingung, maksudnya saya tidak bingung memikirkan lakon gaji lah karena dia sudah selesai dengan dirinya secara ekonomi,” katanya.

Hingga direktur baru terpilih, Direktur Keuangan PDAM yang memilih tidak mengikuti seleksi akan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT). Sementara itu, proses seleksi terbuka akan segera diumumkan setelah panitia seleksi terbentuk.

“Ini belum kita umumkan, saya masih cari panitia seleksi dari luar kota, beberapa dari perguruan tinggi. Kita cari agar menemukan sosok direktur siapapun itu yang visioner,” tegasnya.

Tak hanya di PDAM, kata dia, satu direktur dari PD Semeru juga mengajukan surat pengunduran diri pada waktu yang hampir bersamaan.

Meski alasan pengunduran diri belum dijelaskan secara detail, langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan penyegaran organisasi di lingkungan BUMD Lumajang.

“Nah, untuk direktur PD Semeru ini belum saya setujui, pasti akan saya setujui, karena masih saya perintahkan inspektorat untuk melakukan audit,” katanya.

Jelas dia, PD Semeru kondisinya sudah mengalami kebangkrutan. Yang tentunya, mekanisme auditnya, tidak sekadar diaudit.

Tapi kalau bahasanya Pak Kapolres audit tujuan tertentu, audit khusus. Kenapa kok bisa bangkrut? Nah ini loh, apakah human error, apakah apa, ini yang saya minta untuk diaudit,” jelasnya.

“Setelah ketemu, selesai, kemudian saya akan pikirkan apakah perusahaan ini akan diteruskan atau tidak. Saya harus temukan orang yang benar-benar orang gila yang bisa membangun kembali perusahaan ini,” ungkapnya.

Sebenarnya, Bunda Indah tahu cara bagaimana membangkitkan perusahaan tersebut. Namun, dirinya masih sabar menunggu untuk orang yang berani memegang perusahaan daerah itu.

“Siapapun itu ya sekali lagi harus selesai secara ekonomi dirinya harus selesai. Jadi itu teman-teman, tentu ini berat,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 82 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Lumajang Siap Mengguncang Dunia

14 Juni 2025 - 19:27 WIB

Bupati Lumajang Siap Bertemu Investor di Jakarta untuk Bahas Pariwisata Kelas Dunia

13 Juni 2025 - 13:24 WIB

Lumajang Belum Punya Perda Tata Kelola dan Destinasi Wisata

13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih

13 Juni 2025 - 09:40 WIB

Mimpi Bersama Wujudkan Sekolah Gratis di Lumajang, Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat

13 Juni 2025 - 09:00 WIB

Bupati Lumajang Perjuangkan Perbaikan Empat Dam Vital Pasca Erupsi Semeru untuk Pulihkan 2.165 Hektare Sawah

13 Juni 2025 - 08:16 WIB

Trending di Pemerintahan