Menu

Mode Gelap
Komplotan Pencuri Motor di Lumajang dan Malang Dibongkar, Ditembak saat Penangkapan Pemkab Jember Siapkan Bonus Rp1,3 Miliar bagi Atlet Peraih Medali Emas Poprov Jatim IX Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

Internasional · 12 Jun 2025 19:18 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional


					KREATIF: Agus Sakti menunjukkan knalpot di Perbesar

KREATIF: Agus Sakti menunjukkan knalpot di "#BukanBengkel," yang kini menjadi produsen onderdil atau suku cadang khusus motor Vespa Internasional. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,- Di sebuah gang kecil di Jln. Halmahera Raya No 26, Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, suara mesin Vespa klasik mengisi sore yang tenang.

Di balik pintu sederhana bertuliskan “#BukanBengkel,” ada kisah inspiratif tentang keberhasilan bisnis lokal berupa produsen onderdil atau suku cadang khusus motor Vespa, yang kini menembus pasar global.

Agus Sakti, menjadi sosok kunci di balik smallframejember. Dengan latar belakang pendidikan yang unik, S1 Psikologi dan S2 Pemasaran, ia kini sedang menyelesaikan program doktor di Universitas Jember.

Hobi mengoleksi Vespa klasik kolektor berusia 35 tahun ini, membawa dampak yang lebih besar dari yang ia bayangkan sebelumnya.

“Awalnya, saya hanya ingin memiliki Vespa yang keren. Namun, saat mencari komponen berkualitas, kami terinspirasi untuk membuat produk sendiri,” ceritanya sembari menunjukkan CDI yang ia hasilkan, Kamis, (12/6/25).

Kisah smallframejember dimulai dari berbagai kesulitan yang ia hadapi. Sebagai penggemar Vespa, Sakti sering kecewa dengan kualitas komponen pengapian yang ada.

Menurutnya, CDI (Capacitor Discharge Ignition) yang dijual di pasaran sering kali tidak memuaskan. Alhasil, banyak pemilik vespa yang kecewa karena produk tidak sesuai harapan.

“Setelah melakukan riset dan berkolaborasi dengan Lab Elektro di Malang, kami akhirnya menemukan solusi dengan menggunakan komponen dari Jepang dan Eropa,” jelasnya.

Dari upaya tersebut, mereka berhasil meluncurkan dua produk utama : CDI Sonic seharga Rp 250.000 dan CDI Joker seharga Rp 200.000, yang dirancang untuk meningkatkan performa Vespa klasik.

TEMBUS BRAZIL: Agus Sakti sedang memasang knalpot khusus Vespa Smallframe yang pemasarannya tembus ke Brazil. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Keberhasilan smallframejember tidak hanya terletak pada produk, tetapi juga pada jangkauan pasarnya. Hingga Mei 2025, lebih dari 800 unit CDI terjual, mencakup pasar domestik dan internasional, termasuk Mesir dan Brasil.

“Bangga rasanya nama Jember ada di brand kami. Ketika produk sampai ke kolektor di Rio de Janeiro atau Kairo, mereka tahu ini berasal dari Jember,” ungkap Sakti.

Kesuksesan ini berlanjut dengan peluncuran produk baru seperti spul pengapian dan knalpot khusus Vespa Smallframe yang langsung laku keras.

Keberhasilan smallframejember juga berkat strategi pemasaran digital yang cerdas. Dijelaskan Sakti, ia memanfaatkan media sosial untuk menjangkau konsumen.

“Kami menyadari, dari gang sempit ini, cara terbaik untuk menjangkau dunia adalah melalui digital. Namun, produk harus berkualitas dan memiliki cerita menarik,” tegasnya.

Filosofi ini membuat smallframejember berbeda dari pesaing. Setiap produk melalui proses riset yang mendalam sehingga hasilnya tidak asal-asalan.

Meski sukses, perjalanan smallframejember tidak selalu mulus. Sakti mengakui tantangan terbesar adalah perlindungan hukum untuk desain produk.

“Bentuk knalpot Vespa itu ikonik, tetapi sering disalahgunakan. Kami butuh perlindungan paten yang lebih kuat,” keluhnya.

Dari basecamp kecil di Jember, smallframejember menunjukkan bahwa dengan semangat dan strategi yang tepat, produk lokal bisa bersaing di panggung global, menjadikan nama ‘Jember’ dikenal di seluruh dunia.

“Jember itu memiliki banyak potensi. Dengan adanya kampus dan komunitas kreatif, kita bisa saling mendukung untuk maju,” tutup Sakti. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 24 kali

Baca Lainnya

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Mochamad Yusuf, Siswa SD Tempeh Lor 1 Jadi Kebanggan Lumajang di Kancah Sepakbola Asia Pasifik

18 Mei 2025 - 14:08 WIB

Bromo Marathon Diikuti 1.600 Pelari dari 22 Negara

1 September 2024 - 13:50 WIB

Tiap Tahun, Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Lumajang Terus Bertambah

27 Juni 2024 - 08:22 WIB

Jadi Pemasok Energi Listrik di WWF ke-10 Bali, Pengamanan PLTU Paiton Diperketat

21 Mei 2024 - 12:45 WIB

Dalam Keadaan Sakit, Emak-emak asal Jorongan Probolinggo Dideportasi dari Malaysia

5 Maret 2024 - 19:04 WIB

Membanggakan! Polwan asal Kota Pasuruan jadi Lulusan Terbaik Turkish National Police Academy

31 Juli 2023 - 20:09 WIB

Sajikan Teh Herbal Berbekal “Bonggol Jagung”, 4 Santri Genggong Raih Medali di Korea

20 Januari 2022 - 16:57 WIB

Trending di Gaya Hidup