Menu

Mode Gelap
Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

Peristiwa · 13 Mei 2025 08:41 WIB

Banyak Sampah Tersangkut di DAM Kelep, Sungai Legundi Meluap


					PEMBERSIHAN: Alat berat milik DPUPRPKP Kota Probolinggo saat melakukan pembersihan material sampah di DAM Kelep. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

PEMBERSIHAN: Alat berat milik DPUPRPKP Kota Probolinggo saat melakukan pembersihan material sampah di DAM Kelep. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sungai Legundi di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin malam (12/5/25) meluap.

Meski tidak ada rumah warga dan bangunan yang terdampak, namun meluapnya Sungai Legundi membuat DAM Kelep meluap.

Meluapnya Sungai Legundi terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelumnya sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, hujan mengguyur wilayah Kecamatan Sumber, Kuripan dan Bantaran di sisi selatan, yang merupakan area hulu Sungai Legundi.

Air yang membawa banyak material sampah, khususnya potongan bambu dan pepohonan, tersangkut di DAM Kelep. Alhasil, air yang sebelumnya mengalir lancar, langsung tersendat.

“DAM Kelep ini sebenarnya belum berfungsi karena perbaikan ditambah banyaknya material yang tersangkut membuat aliran air tersendat dan meluap hingga ke Jalan Profesor Hamka,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo.

Petugas gabungan dari BPBD Kota Probolinggo, Polsek Kademangan dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) setempat, melakukan pembersihan material sengan menggunakan eskafator long hand.

Selama proses pembersihan sungai dengan kedalaman 3,25 meter ini, petugas kepolisian mengalihkan arus lalu lintas untuk kelancaran proses pembersihan yang dilakukan.

“Diperkirakan proses pembersihan material yang rata-rata merupakan potongan bambu dan pohon membutuhkan waktu satu jam. Ditambah, debit air sudah mulai menurun seiring redanya hujan di wilayah selatan,” imbuh Sugito. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja

20 September 2025 - 11:05 WIB

Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total

19 September 2025 - 18:26 WIB

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Trending di Peristiwa