Menu

Mode Gelap
Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

Sosial · 21 Apr 2025 15:59 WIB

Fenomena Tabrakkan Diri ke Kereta Api Mulai Marak di Kota Probolinggo, ini Kata Psikolog


					Spesialis Psikologi di RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, Mariya Manna. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

Spesialis Psikologi di RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, Mariya Manna. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, di Kota Probolinggo terjadi fenomena bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api (KA). Fenomena ini tak luput dari perhatian para psikolog.

Spesialis Psikologi RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, Mariya Manna menyebut, fenomena terjadinya bunuh diri penyebabnya kompleks dan rumit.

Menurutnya, bunuh diri tidak hanya karena seseorang mengalami kesulitan perekonomian sulit. Terkadang, juga terjadi pada orang dengan taraf ekonomi menengah keatas.

Bunuh diri ini, sambungnya, juga berkaitan dengan depresi. Namun ada juga yang dipengaruhi faktor bipolar atau masalah kesehatan mental yang fase depresinya kambuh dan mengarah ke aksi bunuh diri.

“Juga yang berpeluang untuk seseorang melakukan bunuh diri juga karena gangguan kepribadian ambang,” kata Mariya, Senin (21/4/25).

Ia menjelaskan, bahwa seseorang yang mengalami depresi menganggap bahwa masalah yang dimilikinya tidak ada solusinya. Alhasil, ia mengakhiri hidup yang menurutnya adalah solusi.

Ada bermacam-macam faktor seseorang mengakhiri hidup. Paling banyak karena masalah ekonomi, orang kaya yang merasa capek dan kosong, merasa kesepian meskipun mempunyai keluarga.

Ada juga karena faktor sakit bertahun-tahun tidak sembuh, ditambah support system yang dalam hal ini keluarga, tidak ada, termasuk faktor asmara yakni putus cinta.

“Ini semua terjadi karena pada pribadinya coping stress atau upaya untuk mengatasi dan menangani stres tidak bagus, pola berpikirnya terlalu sempit, dan suport sistem yang kurang, sehingga seseorang mengakhiri hidup,” bebernya.

Solusi untuk mengatasi fenomena ini, diantaranya sadar terhadap diri sendiri, membuka pikiran ketika merasa tidak baik-baik saja dengan datang ke psikolog, atau sharing ke teman terdekat.

“Dengan datang ke psikolog atau ngobrol bersama teman atau orang lain menjadi solusi. Juga jangan pernah berpikir bahwa hidupnya paling menderita, selain suport sistem juga diperlukan,” imbuh Mariya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan bunuh dengan cara menabrakkan diri ke kereta api, dua kali terjadi Kota Probolinggo dalam beberapa hari terakhir.

Pertama, terjadi pada Minggu (24/2/25). Saat itu, pengendara motor menabrakkan kereta api di perlintasan sebidang Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.

Kedua, terjadi pada Minggu (20/5/25). Seorang pejalan kaki diduga menabrakkan diri ke kereta api yang melintas di perlintasan kereta api jalan Ikan Kerapu, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 162 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas

2 Juli 2025 - 22:43 WIB

Jamaah Haji Probolinggo Segera Pulang, ini Jadwal dan Titik Penjemputan

1 Juli 2025 - 21:11 WIB

Baru Lima Gudang yang Siap Tampung Tembakau Petani, Pemkab Probolinggo Siapkan Sidak

30 Juni 2025 - 19:50 WIB

Eks Gedung Banger Telecenter Bakal jadi Kantor Bersama FKUB, MUI dan BAZNAS Kota Probolinggo

28 Juni 2025 - 17:49 WIB

Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi

28 Juni 2025 - 16:39 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkot Probolinggo Segera Relokasi PKL

27 Juni 2025 - 20:47 WIB

Pemuda Desa Patemon Probolinggo Dikabarkan Meninggal Usai Tenggak Miras Oplosan, Benarkah?

27 Juni 2025 - 18:05 WIB

Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

27 Juni 2025 - 14:25 WIB

Rumah dan Harapan Baru Mbah Buati, Perjuangan Lumajang Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

27 Juni 2025 - 10:36 WIB

Trending di Pemerintahan