Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Pendidikan · 11 Mar 2025 15:22 WIB

Sebanyak 3.561 Pelajar Lumajang Putus Sekolah


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang jemput bola bagi anak yang putus sekolah, agar dapat melanjutkan kembali pendidikannya.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Pendidikan Masyarakat Dindikbud Kabupaten Lumajang, Muhammad Suhudi mengatakan, langkah tersebut menjangkau dua kelompok utama, yaitu anak putus sekolah (Drop Out/DO) dan anak yang lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan (LTM).

“Dari total 3.561 anak DO, sebanyak 1.851 anak telah terverifikasi, 1.142 anak masih dalam proses pendataan, dan 568 anak telah kembali ke sekolah untuk mengenyam pendidikan. Sementara itu, dari 5.666 anak LTM, 3.489 anak telah terverifikasi, 1.371 anak masih dalam proses pendataan, dan 806 anak kembali mengenyam pendidikan,” kata Sahudi, Selasa (11/3/25).

Di sisi lain, ada program ATS yang menargetkan anak-anak Belum Pernah Bersekolah (BPB). Dari total 4.963 anak BPB, sebanyak 1.585 anak telah terverifikasi, 1.301 anak masih dalam proses pendataan, dan 2.077 anak berhasil bersekolah.

“Dalam mendukung efektivitas pendataan, aktivasi akun verval telah dilakukan di 198 desa dan 7 kelurahan, dengan 186 desa dan 7 kelurahan telah aktif,” ungkapnya.

Tak hanya berfokus pada pendataan dan verifikasi, pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

Sedangkan, untuk Kecamatan dengan angka ATS tertinggi di Kabupaten Lumajang meliputi Pasirian (275 anak), Candipuro (242 anak), Randuagung (235 anak), dan Jatiroto (187 anak).

“Sementara itu, kecamatan dengan angka ATS terendah adalah Pasrujambe (91 anak), Sumbersuko (76 anak), dan Gucialit (57 anak),” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Gus Hilman Siapkan 44 Ribu Kuota Beasiswa bagi Pelajar di Pasuruan dan Probolinggo, Jamin Tidak Ada Pemotongan

22 April 2025 - 11:58 WIB

Hadapi Kasus Pelecehan Siswa, Disdikbud Lumajang Buat Crisis Center

22 April 2025 - 09:56 WIB

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Trending di Pendidikan