Menu

Mode Gelap
Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

Pendidikan · 11 Mar 2025 15:22 WIB

Sebanyak 3.561 Pelajar Lumajang Putus Sekolah


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang jemput bola bagi anak yang putus sekolah, agar dapat melanjutkan kembali pendidikannya.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Pendidikan Masyarakat Dindikbud Kabupaten Lumajang, Muhammad Suhudi mengatakan, langkah tersebut menjangkau dua kelompok utama, yaitu anak putus sekolah (Drop Out/DO) dan anak yang lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan (LTM).

“Dari total 3.561 anak DO, sebanyak 1.851 anak telah terverifikasi, 1.142 anak masih dalam proses pendataan, dan 568 anak telah kembali ke sekolah untuk mengenyam pendidikan. Sementara itu, dari 5.666 anak LTM, 3.489 anak telah terverifikasi, 1.371 anak masih dalam proses pendataan, dan 806 anak kembali mengenyam pendidikan,” kata Sahudi, Selasa (11/3/25).

Di sisi lain, ada program ATS yang menargetkan anak-anak Belum Pernah Bersekolah (BPB). Dari total 4.963 anak BPB, sebanyak 1.585 anak telah terverifikasi, 1.301 anak masih dalam proses pendataan, dan 2.077 anak berhasil bersekolah.

“Dalam mendukung efektivitas pendataan, aktivasi akun verval telah dilakukan di 198 desa dan 7 kelurahan, dengan 186 desa dan 7 kelurahan telah aktif,” ungkapnya.

Tak hanya berfokus pada pendataan dan verifikasi, pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

Sedangkan, untuk Kecamatan dengan angka ATS tertinggi di Kabupaten Lumajang meliputi Pasirian (275 anak), Candipuro (242 anak), Randuagung (235 anak), dan Jatiroto (187 anak).

“Sementara itu, kecamatan dengan angka ATS terendah adalah Pasrujambe (91 anak), Sumbersuko (76 anak), dan Gucialit (57 anak),” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 70 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Renovasi Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Sudah 50 Persen, Siap Digunakan Saat Tahun Pelajaran Dimulai

23 Juni 2025 - 17:43 WIB

Memprihatinkan! 1.500 Sekolah di Jember Rusak

22 Juni 2025 - 22:53 WIB

Senator Ning Lia Dukung Program Kuliah Gratis Pemkab Probolinggo, Dorong Perlakuan Khusus bagi Difabel

22 Juni 2025 - 16:09 WIB

Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup

19 Juni 2025 - 18:48 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Verifikasi Siswa Rampung, Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Siap Dimulai

14 Juni 2025 - 16:31 WIB

STAIBU Lumajang dan LPPD Jatim Hadirkan Beasiswa Transformasi Pendidikan Tinggi

14 Juni 2025 - 13:34 WIB

Trending di Pendidikan