Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Regional · 15 Feb 2025 13:59 WIB

Rendang, Komoditas Ekspor yang Bakal Jadi Warisan Dunia


					Makanan khas masyarakat Minangkabau, yang jadi kuliner warisan dunia, Rendang. (foto: Indonesia.go.id)
Perbesar

Makanan khas masyarakat Minangkabau, yang jadi kuliner warisan dunia, Rendang. (foto: Indonesia.go.id)

Probolinggo,- Rendang bagi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, adalah kebanggaan yang lahir dari sebuah cita rasa masakan.

Dari tanah Minang inilah Rendang yang berbahan daging sapi berkualitas diracik dengan rempah, dimasak di atas tungkudan disajikan penuh rasa.

Dunia pun mengenal rendang sebagai makanan terlezat di dunia. Bahkan kuliner ini kerap dijadikan santapan saat acara resmi pemerintahan.

Hidangan yang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN pada 2017 ini tengah disiapkan untuk diusulkan sebagai warisan budaya ke UNESCO pada 2025.

Kepopuleran rendang juga membuat rendang dan bumbunya begitu diminati di pasar ekspor. Tidak hanya pasar Asia, namun juga Eropa, Afrika bahkan Amerika.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut, pentingnya langkah mendaftarkan masakan rendang ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan global sebagai warisan budaya dunia.

“Dengan pendaftaran ke UNESCO, diharapkan masakan itu dapat terlindungi dan dilestarikan, sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke panggung internasional,” kata Fadli Zon dikutip dari Indonesia.go.id.

Di berbagai daerah, rendang menjadi salah satu menu favorit pengunjung saat menikmati kuliner di restoran atau warung nasi khas Nasi Padang.

“Rasanya enak, gurih dan daging sapinya empuk. Tidak salah kalau jadi kuliner favorit,” kata penikmat rendang, Jinani Firdausiyah, Sabtu (16/2/25).

Harga rendang, juga tidak terlalu mahal. Biasanya, ia hanya merogoh uang sekitar Rp 25 ribu untuk satu porsi rendang dan nasi putih, termasuk es teh.

“Tanpa daging pun sebenarnya sudah enak, bumbunya nendang,” ucap Jinani saat ditemui di warung Nasi Padang Desa Rondokuning, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Trending di Regional