Menu

Mode Gelap
Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember Pembacokan di Jalur Wisata Bromo, Korban Disebut-sebut jadi Biang Keretakan Rumah Tangga Pelaku Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3 Bocah 5 Tahun di Pasuruan Diserang Kera Liar, Alami Luka Serius Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

Wisata · 10 Feb 2025 18:24 WIB

Pengunjung Keluhkan Tarif Pendamping Pendakian ke Ranu Kumbolo Lumajang


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Kebijakan yang mewajibkan pendaki untuk membayar tarif kepada pendamping menuai kritikan dari sejumlah wisatawan. Pasalnya, tarif yang dipasang untuk setiap kelompok (10 orang) dipatok dengan tarif Rp300. 000.

Kepala Dinas Pariwisata Lumajang, Yuli Harismawati mengatakan, soal tarif pendamping tersebut, tengah dievaluasi. Apalagi saat ini pendakian masih ditutup sementara.

“Saat ini masih dalam evaluasi management pendakian karena keluhan pendaki soal pendamping. Sedangkan di sisi lain, menurut Kepala Bidang Taman Nasional Wilayah ll, Ranu Kumbolo ditutup karena cuaca ekstrem (hujan dan angin kencang) sangat membahayakan pendakian,” kata Yuli, Senin (10/2/25).

Kata Yuli, fungsi pendamping pendakian itu sama halnya dengan pemandu wisata. Mereka akan memandu serta konservasi kepada para pendaki yang ingin ke Ranu Kumbolo.

“Bisa dikatakan, pendamping itu sama dengan guide, mereka akan memandu disertai akan melakukan konservasi,” ungkapnya.

Namun tarif yang dipasang oleh para pendamping tersebut, justru sangat merugikan pengunjung yang alan melakukan pendakian ke Ranu Kumbolo.

“Ya akan dipertimbangkan soal keluhan para pengunjung terkait tarif para pendamping,” jelasnya.

“Dan saat ini, para petugas pendamping sudah dievaluasi, apa mau ditambah tugas atau harganya diturunkan. Tinggal lihat nanti bagaimana dari hasil evaluasi dari management pendakian,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 103 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan