Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Regional · 29 Jan 2025 12:51 WIB

Akan Dibantu Alat EWS Baru dari Swiss, BPBD Lumajang Masih Kaji Sesuai Kebutuhan


					Ilustrasi. Perbesar

Ilustrasi.

Lumajang, – Memasuki musim hujan, dibutuhkan penambahan alat Early Warning System (EWS) di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunung Semeru.

Sebab, pasca banjir lahar hujan Gunung Semeru, masih ada wilayah yang tidak terpantau sama sekali.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, Rabu (29/1/25).

“Wilayah yang belum ada alat pemantau seperti daerah Candipuro hingga Pasirian,” katanya.

Kata Patria, penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat diperlukan kalau berkaca pada kondisi lapangan. Apalagi, Gunung Semeru setiap hari mengeluarkan letusan.

“Sejauh ini memang diperlukan penambahan terutama di beberapa titik wilayah bawah atau aliran lahar Gunung Semeru,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan alat tersebut, lanjut Patria, pihak BPBD Lumajang telah mengajukan penambahan pengadaan alat EWS dari asing.

“Rencananya ada bantuan tambahan dari pusat bekerja sama dengan pemerintah Swiss. Masih dikaji sesuai dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Sejauh ini, alat pemantau aktivitas Gunung Semeru telah dipasang di sejumlah titik yang rawan terjadinya banjir dan longsor.

“Alat-alat tersebut dipasang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,” katanya.

“Sementara di wilayah di luar Kabupaten Lumajang, alat pemantau dipasang di Kabupaten Malang, ada di Desa Tamansatriyan, Kecamatan Tirtoyudo. Lalu di Kabupaten Probolinggo ada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025

5 Agustus 2025 - 09:30 WIB

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Trending di Regional