Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Advertorial · 22 Jan 2025 15:35 WIB

Pemkab Lumajang Siap Hadapi Ancaman Lahar Dingin Gunung Semeru


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bersama pemerintah Swiss dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, program Sistem Peringatan Dini Bencana (SPDB) ini dirancang untuk meminimalisasi risiko kerusakan infrastruktur hingga korban jiwa.

Hal itu berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) pada Senin (20/1/2025) lalu disepakati langkah strategis bersama pemerintah Swiss, BMKG, BBWS Brantas, TNBTS, dan OPD terkait.

“Fokus kami adalah penguatan sistem, mulai dari pemasangan instrumen hingga edukasi masyarakat terkait mitigasi bencana,” kata Patria saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).

Menurut Patria, identifikasi kebutuhan telah dilakukan dalam pertemuan sebelumnya, dan rakor kali ini bertujuan mempertajam strategi implementasi.

“Selain pemasangan instrumen, kami juga akan membahas tata kelola dan pemeliharaan untuk memastikan keberlanjutan sistem,” katanya.

Sementara untuk langkah dari program tersebut, akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) bersama masyarakat dan survei ke lokasi pemasangan instrumen.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi yang digunakan benar-benar efektif dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami serta direspon dengan cepat,” ujarnya.

Patria juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam program ini, termasuk BNPB dan BPBD, untuk memastikan bahwa komunikasi risiko bencana berjalan dengan baik.

“Dengan kolaborasi ini, kami berharap Lumajang menjadi model pengelolaan risiko bencana yang tidak hanya tangguh secara teknologi, tetapi juga melibatkan masyarakat sebagai bagian dari solusi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Rokok Ilegal jadi Ancaman Serius Pembangunan Daerah, Bea Cukai Probolinggo Gencarkan Sosialisasi

26 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Ada Festival Si Tepat di Kabupaten Probolinggo, Ada Pojok Rekrutmen hingga Bazar

18 Agustus 2025 - 14:26 WIB

Semipro 2025 Tuntas Digelar, Dorong Peningkatan Ekonomi Daerah

8 Juli 2025 - 09:27 WIB

Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf

29 Juni 2025 - 20:37 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi

29 Juni 2025 - 20:15 WIB

Persempit Peredaran Rokok Ilegal di Probolinggo, Bea Cukai Masifkan Sosialisasi lewat Radio

26 Juni 2025 - 19:56 WIB

Ketidaksesuaian Data LTT dan Serapan Pupuk Ancam Program Swasembada Pangan di Lumajang

23 Mei 2025 - 20:01 WIB

Genjot PAD, Pemkab Probolinggo Ambil Alih Pengelolaan PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan

5 April 2025 - 18:04 WIB

Cegah Curanmor dan Curwan, Bupati Lumajang Akan Pasang PJU di Wilayah Utara

3 April 2025 - 12:47 WIB

Trending di Advertorial