Menu

Mode Gelap
Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik Pasuruan Kirim 464 Atlet ke Porprov IX Jatim, Optimis Raih Prestasi Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo Gropyokan Anti Tikus di Desa Sidorejo: Bupati Lumajang Hadir Dalam Semangat Gotong Royong BPBD Lumajang Luncurkan ‘Si Pena Lusi’ untuk Lindungi Kelompok Rentan Bupati Lumajang: Tidak Ada Ampun bagi Guru Asusila kepada Murid

Pendidikan · 5 Agu 2024 16:03 WIB

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Mahasiswa Unhasa Genggong Dibekali Pengetahuan 3S Asuhan Keluarga


					PEMBEKALAN: Suasana kuliah pakar penerapan 3S yang diikuti mahasiswa Unhasa Genggong Probolinggo. (foto: Istimewa). Perbesar

PEMBEKALAN: Suasana kuliah pakar penerapan 3S yang diikuti mahasiswa Unhasa Genggong Probolinggo. (foto: Istimewa).

Probolinggo,- Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (Unhasa) Genggong Probolinggo, menggelar kuliah pakar dengan tema ‘Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Keluarga Berbasis SDKI, SIKI, SLKI (3S)’.

Acara ini diikuti seluruh mahaiswa D3 keperawatan dan mahasiswa S1 Keperatawan digedung Unhasa, Jalan Raya Genggong Kecamatan Pajarakan Senin (4/8/24).

Penerapan 3S dalam kuliah pakar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya dalam konteks asuhan keperawatan keluarga.

Tujuannya, untuk mmemastikan bahwa seluruh proses dari diagnosis hingga evaluasi hasil dilakukan secara profesional dan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Hadir sebagai narasumber dalam kulaih pakar tersebut yakni Dr. Ns Kumboyono, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.,Kom. dari Universitas Brawijaya Malang.

Menurut Dr. Ns Kumboyono, SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) meerupakan acuan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan gejala dan kondisi yang diobservasi.

Standar ini membantu perawat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan klien secara sistematis dan konsisten.

Sedangkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), merupakan panduan mengenai intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis yang telah ditetapkan. SIKI memastikan intervensi dilakukan secara tepat dan sesuai standar yang berlaku.

Sementara SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) lebih fkus pada hasil atau luaran dari intervensi keperawatan yang dilakukan. SLKI membantu dalam menilai efektivitas dari asuhan keperawatan yang diberikan, memastikan tujuan kesehatan tercapai.

“Penerapan 3S ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya dalam konteks asuhan keperawatan keluarga, dengan memastikan bahwa seluruh proses dari diagnosis hingga evaluasi hasil dilakukan secara profesional dan berdasarkan standar yang telah ditetapkan,” ujar Kumboyono.

Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan standar asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan 3S dalam pelayanan keperawatan keluarga. (*)

 

 


Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari 318 Pendaftar, Hanya 50 Anak Terpilih Sekolah Gratis Lewat Program Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

5 Juni 2025 - 16:26 WIB

Outing Pertama yang Berkesan: Anak TK Plus Wahidiyah Belajar Dunia Peternakan di Aluna Farm Lumajang

31 Mei 2025 - 16:47 WIB

Wisuda Sekolah di Probolinggo tak Dilarang, Namun Harus Tanpa Pungutan

24 Mei 2025 - 17:06 WIB

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Ruang Kelas Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Mulai Direnovasi

21 Mei 2025 - 20:40 WIB

Sempat Ditutup, SDN Kudus 02 Lumajang Dibuka Kembali

20 Mei 2025 - 15:10 WIB

Akan Dirikan Perguruan Tinggi, LPTNU Kota Probolinggo Tandatangani MoU dengan UNU Pasuruan

16 Mei 2025 - 18:44 WIB

Penutupan Sepihak SD Negeri Kudus 02 di Lumajang, Disdikbud Upayakan Mediasi dan Relokasi Siswa

16 Mei 2025 - 16:31 WIB

Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo

14 Mei 2025 - 20:29 WIB

Tinggal di Area Toilet Umum, Calon Siswa Sekolah Rakyat Dikunjungi Mensos

14 Mei 2025 - 15:36 WIB

Trending di Pendidikan