Menu

Mode Gelap
Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut Apes! Jambret di Tegalrejo Probolinggo Dihajar Massa Setelah 2 Kali Gagal Kalung Emas Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

Peristiwa · 5 Jul 2024 17:47 WIB

Demo Tolak Penghapusan Tunjangan Guru Honorer, PMII Lumajang Bentrok dengan Aparat


					RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi). Perbesar

RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kericuhan pecah saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jumat (5/7/24) siang.

Puluhan mahasiswa itu meminta Pj Bupati dan Sekda Lumajang untuk mundur dari jabatannya. Sebab mereka menilai, keduanya gagal memberikan APBD yang berpihak pada masyarakat Lumajang.

Pantauan PANTURA7.com, aksi ini diawali dengan long march dari Stadion Semeru hingga ke depan kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang. Selama long march, mahasiswa membentang banner dan poster kecaman.

Di depan Pemkab Lumajang, massa lantas sambil membakar ban bekas sebagai tanda protes atas kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Lumajang.

Salah satu faktor yang disorot massa adalah penghapusan gaji guru non NIP, yang berlaku per tanggal 1 Juli 2024. Mereka menyayangkan kebijakan yang dianggap tidak menghargai jasa guru honorer di kota pisang.

Massa kemudian merangsek dan mencoba masuk gedung Pemkab Lumajang. Namun massa dihadang berikade aparat kepolisian dan Satpol PP yang meminta mahasiswa tetap di tempat.

Tak ayal, aksi saling dorong pun terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiswa. Bahkan pintu gerbang Pemkab Lumajang nyaris roboh akibat aksi itu.

Untuk meredam kericuhan, Polres Lumajang terpaksa menyemprotkan water cannon. Tak berlangsung lama, kericuhan akhirnya bisa dikendalikan.

Dalam aksi ini, satu orang mahasiswa dikabarkan terluka. Massa akhirnya membubarkan diri meski materi tuntutan belum sempat dibacakan secara menyeluruh.

BAKAR BAN: Pendemo dari PMII Lumajang bakar ban saat menggelar demonstrasi di depan gedung Pemkab Lumajang. (foto: Asmadi)

Koordinator aksi, Sulaiman menyebut, sejatinya massa ngin membacakan materi tuntutan jika Pj Bupati maupun Sekda Lumajang menemui massa. Namun asa itu pupus karena keduanya tidak tampak batang hidungnya.

“Tuntutannya tidak akan kami baca, karena kami tidak bertemu dengan Pj Bupati dan Sekda Lumajang. Pada intinya kami menuntut hak-hak guru Non NIP segera dikembalikan,” kata Sulaiman. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rohim


 

Artikel ini telah dibaca 513 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember

6 September 2025 - 20:12 WIB

Bocah 5 Tahun di Pasuruan Diserang Kera Liar, Alami Luka Serius

5 September 2025 - 18:33 WIB

Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar

4 September 2025 - 05:34 WIB

Tragis! Seorang Pria Tewas Dibacok saat Isi BBM di Jalur Wisata Bromo

2 September 2025 - 15:50 WIB

Kisah Tragis Faisol, Tertabrak KA saat Hendak Ambil HP Jatuh di Pesisir Probolinggo

2 September 2025 - 10:33 WIB

Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal

1 September 2025 - 07:40 WIB

Blarr! Bondet Meledak di Sumber Wetan Kota Probolinggo, Lukai Seorang Pemuda

31 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Berawal dari Bakar Sampah, Warung di Kota Probolinggo Ludes Terbakar

30 Agustus 2025 - 20:05 WIB

Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Baru Pandaan Akan Direlokasi

29 Agustus 2025 - 17:38 WIB

Trending di Peristiwa