Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Peristiwa · 20 Mei 2024 12:08 WIB

Tiap Hari, Gunung Semeru di Lumajang Kini Rutin Erupsi


					WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi) Perbesar

WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi)

Lumajang,- Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang kembali erupsi. Terpantau Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncaknya pada Senin (20/5/24), pukul 06.11 WIB.

“Kolom abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 105 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian Senin (20/5/24).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono menyebut, erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru adalah hal yang wajar. Sebab, kata dia, Gunung Semeru saat ini berada di level lll arau siaga.

Menurut Yudi, jika Gunung semeru mengalami erupsi setiap hari itu, pertanda masih aman-aman saja. Justru sebaliknya, jika Gunung Semeru tidak mengalami erupsi dalam hitungan 24 jam, maka akan terjadi endapan magma.

“Tentu hal itu akan memicu letusan yang lebih besar. Masyarakat di lereng Gunung Semeru sudah mengerti karakter gunung api tersebut,” ungkap dia.

Berdasarkan laporan yang dibuat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 km dari puncak.

“Warga juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu pijar,” ungkap dia.

Atas kondisi itu, masyarakat diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” cetusnya. (*)

 

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa