Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Pemerintahan · 2 Apr 2024 19:42 WIB

Pupuk Bersubsidi Masih Sulit, Dewan Kecam Pemkab Lumajang


					SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi). Perbesar

SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kelangkaan pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan klasik di Kabupaten Lumajang. Seperti yang dikeluhkan oleh sejumlah petani di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe.

Informasi yang dihimpun, hampir 75 persen petani di Desa Pasrujambe mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan saat masa tanam.

“Gimana ini pemerintah kok tambah ugal-ugalan. Pupuk langka, saat ditanya ke kios, pupuknya sudah habis. Padahal dimasa tanam beberapa bulan lalu, saya belum mengambil jatah saya. Masak sudah 6 bulan kios tidak dapat jatah pupuk lagi,” kata petani di Desa Pasrujambe, Saiful.

Menanggapi hal itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Lumajang, Ishak Subagio menyebut, persoalan pupuk tani, harus direncanakan secara optimal oleh pemerintah daerah lewat Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Lumajang.

Dalam perencanaan tersebut, jelas Ishak, sudah jelas tergambar arah pembangunan pertanian secara sistematis dan terus menerus lengkap dengan sasaran capaiannya.

Disisi lain, Pemkab Lumajang sudah merilis sebuah program bertajuk Aksi Gerakan Pemupukan Organik dan Benih unggul Bersertifikat (SIGARPUN BULAT), yang hingga kini tidak pernah jelas pencapaiannya.

“Padahal, program yang sudah dirilis pada 10 tahun silam belum berhasil. Jikalau program itu berhasil, maka petani Lumajang tidak akan mengalami kesulitan pupuk dan yang pasti kesehatan tanah disini sudah kembali normal, hasil akhirnya produktivitas petani akan naik,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang Bukasan menyerukan agar pemerintah daerah tidak membuat petani nestapa dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Ayolah, jangan persulit petani, kalau pupuk terus-terusan sulit kayak gini gimana?,” kecam politisi PDI Perjuangan ini. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan