Menu

Mode Gelap
Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita Kejari Lumajang Selidiki Dugaan Korupsi Alih Fungsi Sungai Asem Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

Pemerintahan · 18 Mar 2024 21:27 WIB

Kopi Kapiten Kuras Anggaran Pemkab Pasuruan Rp10 M, Kini jadi Pertentangan


					POLEMIK: Kopi khas Kabupaten Pasuruan, Kopi Kapiten, kini jadi polemik karena dinilai sarat kepentingan politik eks bupati. (foto: Moh. Rois). Perbesar

POLEMIK: Kopi khas Kabupaten Pasuruan, Kopi Kapiten, kini jadi polemik karena dinilai sarat kepentingan politik eks bupati. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Kopi Kapiten, brand kopi yang dipromosikan Pemkab Pasuruan selama tujuh tahun terakhir, menjadi sorotan dalam rapat Pansus Tata Kelola Kopi Khas Kabupaten Pasuruan, Senin (18/3/2024).

Anggaran fantastis senilai Rp 10,35 miliar yang digelontorkan sejak 2015 hingga 2023 memicu pertanyaan tentang efektivitas dan regulasi yang mendasarinya.

Dalam rapat tersebut, anggota Pansus dari Fraksi Gerindra, Kasiman, mempertanyakan regulasi yang mendasari fokus kebijakan pada Kopi Kapiten.

Ia juga menyoroti logo brand yang menampilkan wajah mantan bupati dan mempertanyakan mengapa anggaran sebesar itu tidak dialokasikan untuk sektor pertanian lain.

Sebab, menurut Kasiman, dalam RPJMD tidak ada arahan kebijakan pemerintah yang hanya fokus pada sektor perkopian, khususnya Kopi Kapiten.

“Kenapa anggaran sebesar itu tidak dikucurkan untuk mendukung sektor pertanian lain,” kecam Kasiman.

“Kopi Kapiten ini hanya brand, tidak punya otoritas produksi, tak punya kebun. Ini kan sama halnya, pemerintah membiayai waralaba yang tak punya kebun tebu tapi jualan gula, tak punya kebun semangka tapi jualan buah-buahan,” imbuhnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji, menjelaskan bahwa anggaran tersebut tidak hanya diberikan kepada petani kopi, tetapi juga 8 kecamatan yang memiliki potensi kopi dan 163 kelompok tani dengan brand kopi sendiri-sendiri.

“Namun tetap diatas brand kelompok tani tersebut diatasnya masih ada logo kopi kapiten,” beber Lilik.

Ia juga menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah terkait sektor kopi sudah jelas dalam RPJMD, meskipun tidak secara spesifik menyebutkan komoditas kopi.

“Dalam RPJMD ada program peningkatan produksi perkebunan, namun tidak secara spesifik menyebutkan komoditas tertentu,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Pansus Kopi Kapiten, Najib, menjelaskan bahwa tujuan pansus ini adalah untuk mengetahui latar belakang Kopi Kapiten dan melakukan verifikasi data.

“Kali ini kami melakukan pansus kopi kapiten untuk mengetahui latar belakang kapiten ini apa. Sehingga nanti kami melakukan kroscek dengan data yang sudah kami himpun barusan,” jelas Najib. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Bupati Pasuruan Terbitkan Aturan Baru Penggunaan Sound System untuk Karnaval

29 Juli 2025 - 10:30 WIB

Trending di Pemerintahan