Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Lingkungan · 16 Mar 2024 19:16 WIB

Atasi Sampah Overload, Pemkot Probolinggo Gandeng BRIN


					Atasi Sampah Overload, Pemkot Probolinggo Gandeng BRIN Perbesar

Probolinggo,- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari menjadi tempat pengolahan sampah yang vital bagi Kota Probolinggo.

Untuk mengatasi sampah overload yang diperkirakan terjadi pada bulan April 2024, Pemkot Probolinggo menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengatakan, saat ini TPA Bestari menampung sekitar 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.

Karena kapasitasnya yang terbatas, maka menimbulkan masalah yakni, penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.

“Karena permasalahan ini, maka kami mencoba berkonsultasi dan bekerja sama dengan BRIN. Sehingga besar harapan kami diperoleh saran maupun masukan serta langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya, Sabtu (16/3/2024).

Selain itu sampah di TPA Bestari sekarang menggunung setinggi sekitar 18 meter dengan kemiringan 60 derajat.

“Dengan kondisi ini, berpotensi menyebabkan bencana longsor,” papar dia.

Sementara, salah satu periset dari BRIN, Agus Kismanto menjelaskan, berdasarkan bagaimana seharusnya, sampah ini diolah di level rumah tangga hingga pengolahan terakhir di TPA.

Kelompok risetnya yang bernama Waste to Energy (WtE) memiliki sejumlah inovasi dalam pengolahan sampah.

Inovasi tersebut berupa, Lahsamor (pengelolaan sampah organik), Lahsasimun (pengelolaan sampah menjadi minyak), dan Lahsamdigas (pengelolaan sampah menjadi gas).

“Inovasi ini dapat meminimalisir volume sampah, juga bernilai ekonomis karena menghasilkan produk,” ujarnya.

Selanjutnya sebagai upaya tindak lanjut Pemkot Probolinggo akan menyusun Nota Kesepakatan Sinergi, yang merupakan gabungan antara Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan menjadi dasar perencanaan anggaran. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan