Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 15 Mar 2024 18:55 WIB

Nelayan di Lumajang Ramai-ramai Beralih Gunakan Gas LPG, Apa Sebabnya?


					GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok). Perbesar

GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok).

Lumajang,- Sejumlah melayan di Kabupaten Lumajang beralih menggunakan gas LPG, karena lebih irit dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain irit, gas LPG juga lebih mudah didapatkan dibandingkan BBM, yang selama ini digunakan nelayan.

“Selain irit, gas LPG mudah didapat jika dibandingkan BBM. Kalau BBM yang menjadi kendala, harganya naik terus, kalau turun sih enak,” kata salah satu nelayan di Pantai Yosowilangun, Jumali, Jumat (15/3/24).

Lebih lanjut, Jumali merinci biaya yang dikeluarkan dari dua bahan bakar tersebut. Jika menggunakan BBM, dalam satu hari nelayan bisa menghabiskan 7 liter.

Apabila menggunakan BBM jenis pertalite, maka sekitar Rp 84 ribu biaya yang harus dikeluarkan untuk mencari ikan di laut selama satu hari.

Sementara jika menggunakan gas LPG, satu tabung dengan harga Rp18 ribu, pemanfaatannya bisa digunakan selama 4 hari, itupun masih ada sisa.

“Gas LPG eceran itu Rp 18 ribu per tabung dan tidak susah dapatnya. Jadi sangat murah dan harganya pun sangat terjangkau,” imbuh Jumali.

Kepala Dinas Perikanan Lumajang, Agus Widarto menyapaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendapatkan cara yang terukur dalam menggunakan teknologi lingkungan.

“Jadi kalau bahan bakar minyaknya kan banyak menimbulkan masalah. Makanya kami berkoodinasi dengan Kementerian ESDM untuk mendapatkan teknologi mesin yang berbahan bakar dari tabung gas LPG,” jelasnya.

Disamping itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Lumajang terus berupaya bersinergi dalam menjaga kelancaran distribusi komoditas, termasuk BBM dan gas LPG, selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri itri.

“Langkah-langkah proaktif ini diambil dalam upaya mendukung stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” timpal Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Hari Susiati.

Menurut Hari, Pemkab Lumajang selalu menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan pengambilan langkah-langkah strategis dalam menjaga kelancaran distribusi kebutuhan masyarakat.

“Dengan kerja sama lintas sektor dan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Lumajang dalam menghadapi tantangan ekonomi selama bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan lebih tenang,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 91 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi