Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 15 Mar 2024 18:55 WIB

Nelayan di Lumajang Ramai-ramai Beralih Gunakan Gas LPG, Apa Sebabnya?


					GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok). Perbesar

GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok).

Lumajang,- Sejumlah melayan di Kabupaten Lumajang beralih menggunakan gas LPG, karena lebih irit dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain irit, gas LPG juga lebih mudah didapatkan dibandingkan BBM, yang selama ini digunakan nelayan.

“Selain irit, gas LPG mudah didapat jika dibandingkan BBM. Kalau BBM yang menjadi kendala, harganya naik terus, kalau turun sih enak,” kata salah satu nelayan di Pantai Yosowilangun, Jumali, Jumat (15/3/24).

Lebih lanjut, Jumali merinci biaya yang dikeluarkan dari dua bahan bakar tersebut. Jika menggunakan BBM, dalam satu hari nelayan bisa menghabiskan 7 liter.

Apabila menggunakan BBM jenis pertalite, maka sekitar Rp 84 ribu biaya yang harus dikeluarkan untuk mencari ikan di laut selama satu hari.

Sementara jika menggunakan gas LPG, satu tabung dengan harga Rp18 ribu, pemanfaatannya bisa digunakan selama 4 hari, itupun masih ada sisa.

“Gas LPG eceran itu Rp 18 ribu per tabung dan tidak susah dapatnya. Jadi sangat murah dan harganya pun sangat terjangkau,” imbuh Jumali.

Kepala Dinas Perikanan Lumajang, Agus Widarto menyapaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendapatkan cara yang terukur dalam menggunakan teknologi lingkungan.

“Jadi kalau bahan bakar minyaknya kan banyak menimbulkan masalah. Makanya kami berkoodinasi dengan Kementerian ESDM untuk mendapatkan teknologi mesin yang berbahan bakar dari tabung gas LPG,” jelasnya.

Disamping itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Lumajang terus berupaya bersinergi dalam menjaga kelancaran distribusi komoditas, termasuk BBM dan gas LPG, selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri itri.

“Langkah-langkah proaktif ini diambil dalam upaya mendukung stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” timpal Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Hari Susiati.

Menurut Hari, Pemkab Lumajang selalu menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan pengambilan langkah-langkah strategis dalam menjaga kelancaran distribusi kebutuhan masyarakat.

“Dengan kerja sama lintas sektor dan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Lumajang dalam menghadapi tantangan ekonomi selama bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan lebih tenang,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 81 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi