Menu

Mode Gelap
Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

Kesehatan · 20 Feb 2024 21:18 WIB

Virus PMK dan LSD Kembali Merebak di Kabupaten Pasuruan, Capai Ratusan Kasus


					RESAH: Seorang peternak di Kabupaten Pasuruan tengah memberi pakan sapi di kandang. (foto: Moh. Rois) Perbesar

RESAH: Seorang peternak di Kabupaten Pasuruan tengah memberi pakan sapi di kandang. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) kembali menimpal peternak sapi dan domba di Kabupaten Pasuruan. Meski sebelumnya telah dinyatakan berakhir pada Mei 2023 lalu, namun kasus ini kini kembali merebak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiyah, menyatakan kasus ini merupakan endemi yang dapat kembali muncul kapan saja. Musim penghujan yang melanda dianggap sebagai salah satu penyebabnya.

Menurutnya, berdasarkan data terbaru yang dihimpun pada Senin (19/2/2024), tercatat ada 71 kasus PMK di Kabupaten Pasuruan, dengan rincian 45 ekor sakit dan 15 ekor mati.

Sedangkan kasus LSD mencapai 365 ekor, dengan 315 ekor sakit dan 45 ekor dinyatakan sembuh. Kecamatan Prigen menjadi pusat kasus PMK, sementara Kecamatan Pasrepan menjadi wilayah dengan kasus LSD terbanyak.

“Penyebabnya sebagian besar karena musim hujan,” jelas Alfiyah saat dikonfirmasi, pada Selasa (20/2/2024).

Dalam penanganan kasus ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, telah memberikan vaksin kepada sapi yang masih sehat, serta memberikan obat penurun panas bagi yang sudah sakit.

Antibiotik juga diberikan kepada sapi yang sehat namun berada di lingkungan dengan banyak kasus terjadi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Kecamatan Prigen menjadi fokus kami karena banyak sapi persilangan yang rentan terkena penyakit. Sementara sapi Bali dan sapi Madura cenderung lebih tahan terhadap virus,” tambahnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan