Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Kesehatan · 20 Feb 2024 21:18 WIB

Virus PMK dan LSD Kembali Merebak di Kabupaten Pasuruan, Capai Ratusan Kasus


					RESAH: Seorang peternak di Kabupaten Pasuruan tengah memberi pakan sapi di kandang. (foto: Moh. Rois) Perbesar

RESAH: Seorang peternak di Kabupaten Pasuruan tengah memberi pakan sapi di kandang. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) kembali menimpal peternak sapi dan domba di Kabupaten Pasuruan. Meski sebelumnya telah dinyatakan berakhir pada Mei 2023 lalu, namun kasus ini kini kembali merebak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiyah, menyatakan kasus ini merupakan endemi yang dapat kembali muncul kapan saja. Musim penghujan yang melanda dianggap sebagai salah satu penyebabnya.

Menurutnya, berdasarkan data terbaru yang dihimpun pada Senin (19/2/2024), tercatat ada 71 kasus PMK di Kabupaten Pasuruan, dengan rincian 45 ekor sakit dan 15 ekor mati.

Sedangkan kasus LSD mencapai 365 ekor, dengan 315 ekor sakit dan 45 ekor dinyatakan sembuh. Kecamatan Prigen menjadi pusat kasus PMK, sementara Kecamatan Pasrepan menjadi wilayah dengan kasus LSD terbanyak.

“Penyebabnya sebagian besar karena musim hujan,” jelas Alfiyah saat dikonfirmasi, pada Selasa (20/2/2024).

Dalam penanganan kasus ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, telah memberikan vaksin kepada sapi yang masih sehat, serta memberikan obat penurun panas bagi yang sudah sakit.

Antibiotik juga diberikan kepada sapi yang sehat namun berada di lingkungan dengan banyak kasus terjadi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Kecamatan Prigen menjadi fokus kami karena banyak sapi persilangan yang rentan terkena penyakit. Sementara sapi Bali dan sapi Madura cenderung lebih tahan terhadap virus,” tambahnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional