Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Kesehatan · 18 Feb 2024 12:43 WIB

Puluhan Sapi di Lumajang Terserang Lato-lato, Petani Cemas


					MERESAHKAN: Petugas kesehatan hewan dibantu peternak di Lumajang memeriksa hewan yang diduga terpapar virus lato-lato. (foto: Asmadi). Perbesar

MERESAHKAN: Petugas kesehatan hewan dibantu peternak di Lumajang memeriksa hewan yang diduga terpapar virus lato-lato. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pulahan ekor sapi di Kabupaten Lumajang terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau yang kini akrab disebut penyakit ‘Lato-lato’. Para peternak pun mengaku khawatir penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian pada ternak.

Berdasarkan informasi yang didapat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, penyakit lato-lato pada sapi disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Virus ini tersebar melalui gigitan serangga dan nyamuk.

“Sudah kami lakukan penelitian, bahkan kasusnya hampir mencapai 100 ekor. Jumlah detilnya, kami masih belum menghitung,” kata Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Endra Novianto, Minggu (18/2/24).

Menurut Endra, sapi yang terinfeksi penyakit tersebut akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan stamina secara signifikan.

“Ciri-ciri sapi yang terpapar virus lato-lato ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit terutama pada bagian leher, punggung, dan perut,” beber dia.

Endra menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut melalui vaksinasi masif kepada hewan ternak.

“Upaya kami saat ini, melakukan pengobatan sapi yang terinfeksi LSD dan vaksinasi LSD,” jelasnya.

Disamping itu, kata dia, pihaknya juga membagikan desinfektan kepada peternak. Hal itu dilakukan, agar sapi milik peternak tidak terserang penyakit lato-lato.

“Selain itu, kami juga membagikan desinfektan kepada peternak. Hal ini untuk mencegah penyebaran lato-lato dengan menyemprot kandang sapi menggunakan cairan desinfektan,” pungkas Endra.

Salah seorang peternak, Suyanto mengaku was-was dengan serangan virus lato-lato pada ternak. Ia khawatir penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian.

“Ya khawatir sekali. Kalau sapinya tidak mau makan, sapi tentu bakal kurus, bisa-bisa mati, apalagi ketahanan bodinya berkurang,” aku petani asal Desa Bades, Kecamatan Pasirian ini. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Trending di Kesehatan