Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Kesehatan · 18 Feb 2024 12:43 WIB

Puluhan Sapi di Lumajang Terserang Lato-lato, Petani Cemas


					MERESAHKAN: Petugas kesehatan hewan dibantu peternak di Lumajang memeriksa hewan yang diduga terpapar virus lato-lato. (foto: Asmadi). Perbesar

MERESAHKAN: Petugas kesehatan hewan dibantu peternak di Lumajang memeriksa hewan yang diduga terpapar virus lato-lato. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pulahan ekor sapi di Kabupaten Lumajang terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau yang kini akrab disebut penyakit ‘Lato-lato’. Para peternak pun mengaku khawatir penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian pada ternak.

Berdasarkan informasi yang didapat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, penyakit lato-lato pada sapi disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Virus ini tersebar melalui gigitan serangga dan nyamuk.

“Sudah kami lakukan penelitian, bahkan kasusnya hampir mencapai 100 ekor. Jumlah detilnya, kami masih belum menghitung,” kata Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Endra Novianto, Minggu (18/2/24).

Menurut Endra, sapi yang terinfeksi penyakit tersebut akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan stamina secara signifikan.

“Ciri-ciri sapi yang terpapar virus lato-lato ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit terutama pada bagian leher, punggung, dan perut,” beber dia.

Endra menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut melalui vaksinasi masif kepada hewan ternak.

“Upaya kami saat ini, melakukan pengobatan sapi yang terinfeksi LSD dan vaksinasi LSD,” jelasnya.

Disamping itu, kata dia, pihaknya juga membagikan desinfektan kepada peternak. Hal itu dilakukan, agar sapi milik peternak tidak terserang penyakit lato-lato.

“Selain itu, kami juga membagikan desinfektan kepada peternak. Hal ini untuk mencegah penyebaran lato-lato dengan menyemprot kandang sapi menggunakan cairan desinfektan,” pungkas Endra.

Salah seorang peternak, Suyanto mengaku was-was dengan serangan virus lato-lato pada ternak. Ia khawatir penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian.

“Ya khawatir sekali. Kalau sapinya tidak mau makan, sapi tentu bakal kurus, bisa-bisa mati, apalagi ketahanan bodinya berkurang,” aku petani asal Desa Bades, Kecamatan Pasirian ini. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional