Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 7 Des 2023 17:04 WIB

Pemkab Lumajang Sita Ratusan Bungkus Rokok Ilegal, Kerugian Negara Ratusan Juta


					ROKOK ILEGAL: Pemkab Lumajang dan kantor Bea Cukai Probolinggo menunjukkan barang bukti rokok ilegal yang berhasil disita. (foto: Asmadi). Perbesar

ROKOK ILEGAL: Pemkab Lumajang dan kantor Bea Cukai Probolinggo menunjukkan barang bukti rokok ilegal yang berhasil disita. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Tim Gabungan yang terdiri dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Probolinggo serta Satpol PP Kabupaten Lumajang, menyita ratusan bungkus rokok ilegal hasil razia di wilayah kota pisang.

Operasi penertiban rokok ilegal ini telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Barang bukti yang berhasi disita petugas sebanyak 3.710 bungkus rokok ilegal dari berbagai merk dan tanpa pita cukai.

“Barang bukti 3.710 bungkus rokok ini didapatkan dari razia di 13 kecamatan, 38 desa, 74 toko dan 71 merk rokok ilegal,” kata Plt. Kasi Pelayanan Kepabean dan Cukai dan Dukungan Teknis (PKCDT) Bea Cukai Probolinggo, Ivan Ludiyanto.

Tingginya minat masyarakat membeli rokok ilegal, menurut Ivan, karena harga yang jauh lebih murah. Satu bungkus rokok ilegal atau tanpa cukai, dijual hanya Rp10 ribu per bungkus, sangat jauh dari harga rokok resmi.

“Jadi dengan banyaknya rokok ilegal, indikasinya pasarnya menyerap. Kenapa, karena rokok ilegal harganya lebih murah, kualitasnya sama, rasanya kurang lebih sama, tapi harga lebih murah, wajar masyarakat memilih yang lebih murah,” jelas Ivan, Kamis (7/12/23).

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, secara keseluruhan ada 80.292.000 batang rokok yang disita, yang dikemas dalam 3.710 dengan 71 merk berbeda.

“Nilai kerugian negara akibat rokok ilegal ini sebanyak Rp 103.265.060,” papar Yuyun, sapaan akrab Indah Wahyuni.

“Melihat jenisnya saja, sudah hampir sama dengan merk rokol yang legal, kalau kita tidak betul-betul teliti, mungkin tidak akan tahu, karena dari kemasannya sangat mirip sekali dengan rokok biasanya,” ia menambahkan.

Pada Tahun 2023 ini, menurut Yuyun, Pemkab Lumajang mendapatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebanyak Rp32 miliar. Uang itu kemudian dioperasikan untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Lumajang.

“Terutama petani tembakau,” sampainya. (*)

 

 

Editor: H. Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan