Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Kesehatan · 19 Nov 2023 19:36 WIB

Musim Kemarau tak Kunjung Usai, Dinkes Kab. Probolinggo Khawatir Penyebaran DBD Meluas


					KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Meski hujan sudah beberapa kali terjadi, cuaca panas masih terus terjadi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terkait ancaman penyakit Demam Bersarah Dengue (DBD).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, meski musim hujan masih belum tiba, ancaman penyakit DBD justru bisa meningkat dengan kondisi saat ini.

Sebab menurutnya, dengan kondisi cuaca yang panas, nyamuk bisa semakin ganas. Otomatis, potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan semakin tinggi.

“Nyamuk itu menjadi lebih sering menggigit saat cuacanya panas. Kita sendiri kan bisa merasakan suhunya bisa lebih dari 39-40 (derajat celsius, red),” kata dr. Dewi, Minggu (19/11/23).

Ia berharap, masyarakat bisa lebih memperhatikan kebersihan lingkungan untuk mencegah ancaman DBD. Terlebih, sejauh ini kasus DBD di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi dengan 614 kasus dengan 18 diantaranya berakhir kematian.

“Sebagai antisipasi juga menjelang musim hujan, tempat yang berpotensi menampung air, itu harus rutin dibersihkan,” sampainya.

Wanita berhijab ini menambahkan, sejauh ini cara yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Saat ini kami juga masih sosialisasikan dan melakukan Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik, red) sesuai dengan instruksi Pj Bupati Probolinggo untuk mencegah DBD ini,” dr. Dewi memungkasi. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan