Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Ekonomi · 28 Okt 2023 19:52 WIB

Selain Kemarau, Tanaman Cabai Rusak Akibat Terserang Virus


					RUSAK: Petani di Sumber Wetan, Kota Probolinggo sedang memanen cabai rawit meski tanaman rusak akibat diserang virus. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

RUSAK: Petani di Sumber Wetan, Kota Probolinggo sedang memanen cabai rawit meski tanaman rusak akibat diserang virus. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Melonjaknya harga cabai rawit di Kota Probolinggo karena faktor banyaknya tanaman cabai rawit petani yang rusak. Selain musim kemarau, rusaknya tanaman cabai rawit karena serangan virus.

Salah satu sentra pertanian tanaman cabai rawit di Kota Probolinggo yakni, di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Hampir seluruh area persawahan milik petani ditanami cabai rawit.

Namun demikian, banyak tanaman cabai rawit yang rusak. Tanaman cabai rawit terserang dua jenis virus yakni, Virus Thrips Tabaci dan Virus Gemini.

Dua virus ini akibatkan daun tanaman cabai rawit mengering dan menguning. Bahkan virus ini menghisap cairan pada daun muda.

Petani cabai asal Sumber Wetan, Suprayitno Busri menyebut, hampir sebagian besar tanaman cabai di Sumber Wetan rusak akibat musim kemarau dan virus yang menyerang sehingga hasil panen petani berkurang.

“Kurangnya hasil panen petani membuat harga cabai di tingkat petani naik menjadi Rp55 ribu per kilogram (kg). Meski banyak tanaman yang rusak namun sejumlah petani merasa senang karena harga cabai saat ini mahal,” ujarnya.

Petani cabai lainnya, Siti Hindun mengatakan, akibat musim kemarau yang lumayan panjang ini banyak tanaman cabai milik petani rusak dan gagal panen. Alhasil, harga cabai terus melonjak.

“Kalau kemarin harga cabai di petani ini sudah mencapai 55 ribu per kilo, hal ini karena banyaknya tanaman cabai oetani rusak, sehingga tidak dapat memasok cabai rawit,” ujarnya.

Harga cabai rawit pasar tradisional di Kota Probolinggo saat ini mencapai Rp70 ribu/kg. Diprediksi harga cabai rawit ini akan terus naik. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi