Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 28 Okt 2023 19:52 WIB

Selain Kemarau, Tanaman Cabai Rusak Akibat Terserang Virus


					RUSAK: Petani di Sumber Wetan, Kota Probolinggo sedang memanen cabai rawit meski tanaman rusak akibat diserang virus. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

RUSAK: Petani di Sumber Wetan, Kota Probolinggo sedang memanen cabai rawit meski tanaman rusak akibat diserang virus. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Melonjaknya harga cabai rawit di Kota Probolinggo karena faktor banyaknya tanaman cabai rawit petani yang rusak. Selain musim kemarau, rusaknya tanaman cabai rawit karena serangan virus.

Salah satu sentra pertanian tanaman cabai rawit di Kota Probolinggo yakni, di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Hampir seluruh area persawahan milik petani ditanami cabai rawit.

Namun demikian, banyak tanaman cabai rawit yang rusak. Tanaman cabai rawit terserang dua jenis virus yakni, Virus Thrips Tabaci dan Virus Gemini.

Dua virus ini akibatkan daun tanaman cabai rawit mengering dan menguning. Bahkan virus ini menghisap cairan pada daun muda.

Petani cabai asal Sumber Wetan, Suprayitno Busri menyebut, hampir sebagian besar tanaman cabai di Sumber Wetan rusak akibat musim kemarau dan virus yang menyerang sehingga hasil panen petani berkurang.

“Kurangnya hasil panen petani membuat harga cabai di tingkat petani naik menjadi Rp55 ribu per kilogram (kg). Meski banyak tanaman yang rusak namun sejumlah petani merasa senang karena harga cabai saat ini mahal,” ujarnya.

Petani cabai lainnya, Siti Hindun mengatakan, akibat musim kemarau yang lumayan panjang ini banyak tanaman cabai milik petani rusak dan gagal panen. Alhasil, harga cabai terus melonjak.

“Kalau kemarin harga cabai di petani ini sudah mencapai 55 ribu per kilo, hal ini karena banyaknya tanaman cabai oetani rusak, sehingga tidak dapat memasok cabai rawit,” ujarnya.

Harga cabai rawit pasar tradisional di Kota Probolinggo saat ini mencapai Rp70 ribu/kg. Diprediksi harga cabai rawit ini akan terus naik. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi