Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 25 Okt 2023 14:08 WIB

Pedes Banget! Harga Cabai Rawit Tembus Rp80 Ribu/Kg


					Pedes Banget! Harga Cabai Rawit Tembus Rp80 Ribu/Kg Perbesar

Pedes Banget! Harga Cabai Rawit Tembus Rp80 Ribu/Kg

Pasuruan,- Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Pasuruan mengalami kenaikan signifikan. Di Pasar Kebonagung misalnya, cabai rawit dijual Rp80 ribu per kilogram atau naik hingga 2 kali lipat dibandingkan harga sebelumnya.

Salah satu pedagang cabai, Prihatini (42) mengatakan, sepekan sebelumnya harga cabai masih berkisar antara Rp30-40 ribu per kilogram (kg). Tetapi hari ini, harga jualnya menjadi Rp80 ribu/kg.

“Cabai naik sudah, mulai empat hari ini,” ujar Prihatin saat ditemui di bedak jualannya, Rabu (25/10/2023).

Menurutnya, selain harga yang meroket, saat ini pasokan dari distributor juga berkurang. “Mungkin cabainya sedikit karena musim kemarau yang berkepanjangan,” ucap Supriyatin.

Kenaikan harga cabai ini tidak hanya mempengaruhi para pedagang, tetapi juga para pembeli. Meningkatnya harga cabai berdampak pada kenaikan biaya kebutuhan dapur.

“Sekarang beras mahal, cabai mahal, ditambah cabai ini mahal, otomatis biaya dapur bertambah,” keluh salah seorang pembeli, Heni Lestari (40).

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disprindag Kota Pasuruan, Riski Pramita, mengatakan, penyebab utama kenaikan harga cabai rawit adalah musim kemarau yang belum berakhir.

Ia memprediksi, kenaikan harga cabai di Kota Pasuruan masih akan berlanjut hingga musim kemarau berakhir. Selama kemarau, tanaman cabai petani tidak produktif bahkan kering kerontang lantaran kekurangan pasokan air.

“Harga cabai rawit minggu ini naik tajam karena musim kemarau panjang, karena banyak petani mengalami gagal panen,” papar Riski. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi