Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Religi & Pesantren · 12 Okt 2023 22:29 WIB

Manasik Haji Pamungkas, Kemenag Jatim dan Ina Ammania Sampaikan Pesan Penting ini


					PAMUNGKAS: Petugas Kanwil Kemenag Jatim dan tamu undangan foto bersama dengan peserta manasik haji. (foto: Haliza) Perbesar

PAMUNGKAS: Petugas Kanwil Kemenag Jatim dan tamu undangan foto bersama dengan peserta manasik haji. (foto: Haliza)

Bondowoso,- Manasik haji yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2023, resmi ditutup. Manasik haji pamungkas itu digelar di Kabupaten Bondowoso, Senin (9/10/23).

Dalam penutupan itu, hadir Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris; Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji, Ahmad Alauddin dan Ketua Tim Administrasi Dana Haji dan Siskohat Fentin Istifaiyah.

Selain itu, tampak anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania; serta Sekretaris MUI Jatim, Ning Lia Istifhama, yang bertindak sebagai moderator dalam sesi diskusi dan tanya jawab.

Kabid PHU Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris dalam kesempatan itu menyampaikan pentingnya pemahaman yang detil terkait biaya haji oleh para Jamaah Calon Haji (JCH)

“BPIH atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, dibagi dua komponen, yaitu BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dan nilai manfaat. BIPIH ini yang dibayar oleh jamaah haji, sedangkan nilai manfaat adalah dana yang bersumber dari pengelolaan dana haji oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” beber Haris.

“Total keseluruhan BPIH seharusnya Rp. 90.050.637,- namun yang dibayar jamaah atau BIPIH, hanya Rp. 49.812.700. Selisihnya, yaitu Rp. 40.237.937 inilah yang bersumber dari nilai manfaat. Sejumlah 49 juta yang dibayar jamaah, hanya mencakup biaya penerbangan, living cost, dan layanan masyair,” jelas dia.

Seharusnya, imbuh Haris, biaya haji mencakup biaya hotel di Mekkah dan Madinah, makan selama di Arab Saudi, biaya akomodsai dan konsumsi saat di Asrama Haji, transportasi antar kota saat di Arab Saudi.

“Termasuk perlengkapan jamaah seperti gelang dan sebagainya, serta asuransi,” tutur Haris di hadapan para peserta manasik.

Meski nilai manfaat hampir separuh dari biaya haji yang seharusnya, namun Abdul Haris tak menampik bahwa banyak jamaah yang berharap biaya haji bisa ditekan.

“Nah, jika ingin biaya haji turun, maka kemungkinan alternatif solusi peniadaan arbain. Tapi kembali lagi pada jamaah, apa semua jamaah mau jika arbain ditiadakan? Jadi kesimpulannya, memang skema biaya haji yang sudah ada sekarang, itu sangat pas dan susah untuk diotak-atik lagi karena banyak komponen biaya haji yang bergantung dari regulasi kerjaan Arab Saudi,” pungkasnya.

Manasik Kerap Disepelekan 

Anggota DPR RI, Ina Ammania menyampaikan pengalamannya saat menjadi tim pengawas penyelenggaraan Haji Tahun 2023. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, masih banyak jamaah yang mengabaikan pentingnya manasik haji.

“Mereka (jamaah, red) saat mengikuti rangkaian haji, bergantung pada muthawwif yang mengajarkan jamaah selama di tanah suci. Padahal, dalam mengikuti rangkaian haji, seharusnya jamaah memiliki kemampuan yang cukup agar lancar selama ibadah,” cerita Ina.

Selain itu, wakil rakyat dari Dapil III Jawa Timur ini menekankan, pentingnya jamaah untuk mengutamakan kesehatan dan kesiapan menuju wukuf di Arafah.

“Saat tiba di tanah suci, jangan hanya mengutamakan melakukan umrah beberapa kali tetapi lupa dengan kesehatan sendiri sehingga tidak mempersiapkan diri secara baik untuk wukuf di Arafah. Sedangkan, wukuf inilah yang membutuhkan kesehatan prima, jangan sampai inti dari rangkaian haji justru terlupakan,” pesannya.

Politisi jelita ini juga menyampaikan pentingnya kerjasama petugas haji maupun para muthawif dalam mendampingi jamaah haji. “Itu penting, jangan disepelekan,” Ina memungkasi. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan