Lumajang,- Populasi Kambing Ras Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang mencapai 61 ribu ekor. Dengan jumlah populasi yang terus meningkat, diharapkan kambing ini mampu menaikkan perekonomian masyarakat.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Kambing Ras Senduro memiliki daya tarik tinggi. Bahkan, tidak hanya warga lokal melainkan juga digemari masyarakat luar Kabupaten Lumajang.
Selain itu, imbuh Thoriq, Kambing Senduro memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Apalagi jika sudah mengikuti kontes dan berhasil menyabet status juara.
“Ini ada kambing senduro yang ikut kontes, harganya Rp400 juta, mungkin ada juga yang seharga Pajero, saya pernah ditawari itu. Bahkan untuk mengawinkan indukan terbaik itu bisa Rp10 sampai Rp15 juta biayanya,” kata Cak Thoriq, panggilan Thoriqul Haq, Senin (28/8/2023).
Oleh karena itu, sambungnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berencana terus mengembangbiakan populasi Kambing Senduro dengan berbagai program dan penyelenggaraan event kontes seperti Kontes Kambing Senduro, yang saat ini kembali digelar.
“Kedepan, tentunya kami sebagai Pemerintah Kabupaten Lumajang akan terus menggalakan kontes Kambirng Ras Senduro, agar nilai jual beli kambing asli Senduro bisa memiliki nilai jual yang tinggi,” paparnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor menyebut, Kambing Senduro menjadi salah satu produk peternakan yang patut dibanggakan.
Tidak hanya bagi warga Lumajang, melainkan juga masyarakat Indonesia. Sebab hewan ternak itu sudah diakui sebagai sumber daya genetik asli Indonesia.
“Menjadi kembanggan kita semua, ini asli Indonesia, ini dicatatkan sebagai sumber daya genetik Indonesia. Kita selenggarakan kontes sebagai bentuk kecintaan kita terhadap potensi kita, ini kita sudah yang ke-4, yang pertama di Jakarta, sekarang ini kita di Lumajang,” beber Yudi.
Sebagai informasi, Kontes Kambing Senduro yang dilaksanakan di Lumajang ditujukan sebagai apresiasi bagi para peternak kambing senduro. Pemkab berkeinginan agar populasi kambing senduro terus dikembangbiakkan. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R
