Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Peristiwa · 18 Jul 2023 18:28 WIB

Gunung Semeru Fluktuatif, Kerap Gempa dan Lontarkan Guguran Lava


					FLUKTUATIF: Gunung Semeru di Lumajang sering alami gempa letusan dan lontarkan lava. (foto: Pos pengamatan Gunung Semeru). Perbesar

FLUKTUATIF: Gunung Semeru di Lumajang sering alami gempa letusan dan lontarkan lava. (foto: Pos pengamatan Gunung Semeru).

Lumajang,- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, terpantau masih fluktuatif, Selasa (18/7/23). Gempa letusan dan guguran masih kerap terjadi di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto, dalam laporannya menjelaskan, berdasarkan pengamatan kegempaan, pada pukul 00.00-06.00 WIB, sudah terjadi 23 kali gempa erupsi dengan amplitudo 16-20 mm dan lama gempa 75-105 detik.

“Untuk gempa guguran tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 14 detik,” tulis laporan Liswanto yang dikirim ke sejumlah grup WA pos pengamanan rawan bencana Semeru.

Untuk pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati, kemudian cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara, serta keterangan lainnya terekam tremor harmonik harmonik dengan amplitudo 2-3 mm dan lama gempa 57-95 detik, serta dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 19-20 mm.

Sedangkan untuk pengamatan kegempaan pada pukul 06.00-12.00 WIB, tercatat 17 kali gempa erupsi, tiga kali gempa guguran, tiga kali gempa embusan, satu kali harmonik, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Masyaraka yang berada di lereng Gunung Semeru, dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” beber Liswanto.

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tutupnya. (*)

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa