Menu

Mode Gelap
Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

Pemerintahan · 12 Jul 2023 20:05 WIB

Enggan Bergantung ke Pemerintah, Warga Lumajang Bangun Jembatan Secara Swadaya.


					SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi) Perbesar

SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Warga Dusun Pancet, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, membuat jembatan alternatif, Rabu (12/7/2023). Jembatan ini terbuat dari bambu yang dibangun secara swadaya.

Jembatan dibangun setelah jembatan Kloposawit, yang menjadikan akses utama selama ini rusak parah akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Jembatan tersebut merupakan akses paling cepat menuju ke Kota Lumajang. Untuk itulah, warga memilih membangun jembatan alternatif agar akses dan mobilitas warga tetap terjaga.

“Pembangunannya dilakukan secara cepat, kami bersama BPBD Lumajang terus berupaya melakukan yang terbaik, agar perputaran ekonomi warga bisa tetap berjalan tanpa memikirkan jembatan sebelumnya,” kata salah satu relawan yang turut membantu pembangunan jembatan, Febri.

Febri menjelaskan, bahan utama bambu didapat dari pekarangan warga setempat. Tak hanya bambu, bahan lain seperti kawan dan kayu, juga berasal dari warga.

“Kemudian dikumpulkan, setelah dirasa cukup, dibuatlah jembatan, sampai akhirnya jadi seperti sekarang ini,” papar dia.

Namun, sambungnya, jika hujan dengan intesnsitas tinggi terjadi, maka jembatan akan ditutup untuk sementara waktu.

“Sebab, kami takut ada banjir lahar hujan Gunung Semeru, makanya kalau hujan pasti kami tutup jembatan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jembatan adalah salah satu infrastruktur untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar wilayah.

Warga yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai, bisa lebih mudah mencapai tempat tujuan dengan adanya jembatan.

“Jembatan dapat mempermudah mobilitas masyarakat untuk aktivitas perekonomian, sehingga jika terjadi kerusakan, maka dibutuhkan penanganan atau perbaikan secara prioritas,” ungkapnya.

Sementara terkait jembatan penghubung Kabupaten Lumajang – Malang, imbuh Cak Thoriq, akan secepatnya ditangani oleh Kementrian PUPR. Selebihnya, akan dikerjakan oleh Pemkab Lumajang yang bekerja sama dengan BNPB dan Pemprov Jatim. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan