Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pemerintahan · 12 Jul 2023 20:05 WIB

Enggan Bergantung ke Pemerintah, Warga Lumajang Bangun Jembatan Secara Swadaya.


					SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi) Perbesar

SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Warga Dusun Pancet, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, membuat jembatan alternatif, Rabu (12/7/2023). Jembatan ini terbuat dari bambu yang dibangun secara swadaya.

Jembatan dibangun setelah jembatan Kloposawit, yang menjadikan akses utama selama ini rusak parah akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Jembatan tersebut merupakan akses paling cepat menuju ke Kota Lumajang. Untuk itulah, warga memilih membangun jembatan alternatif agar akses dan mobilitas warga tetap terjaga.

“Pembangunannya dilakukan secara cepat, kami bersama BPBD Lumajang terus berupaya melakukan yang terbaik, agar perputaran ekonomi warga bisa tetap berjalan tanpa memikirkan jembatan sebelumnya,” kata salah satu relawan yang turut membantu pembangunan jembatan, Febri.

Febri menjelaskan, bahan utama bambu didapat dari pekarangan warga setempat. Tak hanya bambu, bahan lain seperti kawan dan kayu, juga berasal dari warga.

“Kemudian dikumpulkan, setelah dirasa cukup, dibuatlah jembatan, sampai akhirnya jadi seperti sekarang ini,” papar dia.

Namun, sambungnya, jika hujan dengan intesnsitas tinggi terjadi, maka jembatan akan ditutup untuk sementara waktu.

“Sebab, kami takut ada banjir lahar hujan Gunung Semeru, makanya kalau hujan pasti kami tutup jembatan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jembatan adalah salah satu infrastruktur untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar wilayah.

Warga yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai, bisa lebih mudah mencapai tempat tujuan dengan adanya jembatan.

“Jembatan dapat mempermudah mobilitas masyarakat untuk aktivitas perekonomian, sehingga jika terjadi kerusakan, maka dibutuhkan penanganan atau perbaikan secara prioritas,” ungkapnya.

Sementara terkait jembatan penghubung Kabupaten Lumajang – Malang, imbuh Cak Thoriq, akan secepatnya ditangani oleh Kementrian PUPR. Selebihnya, akan dikerjakan oleh Pemkab Lumajang yang bekerja sama dengan BNPB dan Pemprov Jatim. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan