Menu

Mode Gelap
Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

Pemerintahan · 12 Jul 2023 20:05 WIB

Enggan Bergantung ke Pemerintah, Warga Lumajang Bangun Jembatan Secara Swadaya.


					SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi) Perbesar

SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Warga Dusun Pancet, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, membuat jembatan alternatif, Rabu (12/7/2023). Jembatan ini terbuat dari bambu yang dibangun secara swadaya.

Jembatan dibangun setelah jembatan Kloposawit, yang menjadikan akses utama selama ini rusak parah akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Jembatan tersebut merupakan akses paling cepat menuju ke Kota Lumajang. Untuk itulah, warga memilih membangun jembatan alternatif agar akses dan mobilitas warga tetap terjaga.

“Pembangunannya dilakukan secara cepat, kami bersama BPBD Lumajang terus berupaya melakukan yang terbaik, agar perputaran ekonomi warga bisa tetap berjalan tanpa memikirkan jembatan sebelumnya,” kata salah satu relawan yang turut membantu pembangunan jembatan, Febri.

Febri menjelaskan, bahan utama bambu didapat dari pekarangan warga setempat. Tak hanya bambu, bahan lain seperti kawan dan kayu, juga berasal dari warga.

“Kemudian dikumpulkan, setelah dirasa cukup, dibuatlah jembatan, sampai akhirnya jadi seperti sekarang ini,” papar dia.

Namun, sambungnya, jika hujan dengan intesnsitas tinggi terjadi, maka jembatan akan ditutup untuk sementara waktu.

“Sebab, kami takut ada banjir lahar hujan Gunung Semeru, makanya kalau hujan pasti kami tutup jembatan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jembatan adalah salah satu infrastruktur untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar wilayah.

Warga yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai, bisa lebih mudah mencapai tempat tujuan dengan adanya jembatan.

“Jembatan dapat mempermudah mobilitas masyarakat untuk aktivitas perekonomian, sehingga jika terjadi kerusakan, maka dibutuhkan penanganan atau perbaikan secara prioritas,” ungkapnya.

Sementara terkait jembatan penghubung Kabupaten Lumajang – Malang, imbuh Cak Thoriq, akan secepatnya ditangani oleh Kementrian PUPR. Selebihnya, akan dikerjakan oleh Pemkab Lumajang yang bekerja sama dengan BNPB dan Pemprov Jatim. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Trending di Pemerintahan