Menu

Mode Gelap
Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

Budaya · 3 Jun 2023 18:25 WIB

Joki Cilik Bayaran Warnai Karapan Sapi di Probolinggo


					Yusuf Ismail Nafani, joki cilik karapan sapi sebelum sapi yang ia tunggangi berlomba. Perbesar

Yusuf Ismail Nafani, joki cilik karapan sapi sebelum sapi yang ia tunggangi berlomba.

Probolinggo – Karapan sapi merupakan tradisi asli Madura, yang juga digemari di daerah Pendalungan seperti, di Probolinggo. Di balik tradisi balap sapi ini, terdapat joki cilik bayaran yang mengendalikan sapi agar melaju dengan kencang.

Menjadi seorang joki karapan sapi ini tidaklah mudah. Selain harus memiliki keterampilan mengendalikan sapi serta nyali tinggi, seorang joki harus memiliki perawakan kecil.

Hal ini agar sapi yang turun di ajang karapan sapi dapat berlari maksimal dengan beban yang ringan.

Rata-rata seorang joki karapan sapi ini merupakan bocah berusia 10 hingga 15 tahun. Biasanya pemilik sapi menggaet joki-joki cilik yang sudah berpengalaman dengan bayaran yang lumayan.

Di ajang perlombaan karapan sapi yang digelar di Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, banyak joki-joki cilik yang digaet pemilik sapi untuk menjoki sapinya. Bahkan, selain mendapat bayaran yang lumayan, joki cilik ini akan mendapat bonus jika sapi yang ia joki keluar menjadi pemenang.

Salah satu joki cilik ini bernama Yusuf Ismail Nafani (10), warga Triwung Lor, Kecamatan Kademangan. Ia mengaku, sudah dua tahun ini menjadi joki karapan sapi.

Awalnya sejak kecil ia sering menyaksikan karapan sapi hingga akhirnya tertarik dan belajar menjadi joki.

“Sejak bisa menjadi joki, rasa takut saat berada di atas sapi ini hilang, serta selama menjadi joki saya berhasil juara, salah satunya di even karapan sapi beberapa waktu yang laku yang juga dilaksanakan di lapangan Desa Tempuran,” ujarnya.

Dari pengalaman itulah, akhirnya beberapa pemilik sapi menggaet Yusuf. Pada perlobaan karapan sapi di Desa Tempuran ia dipercaya menjoki sapi milik peserta yang juga asal Triwung Lor.

“Pada hari ini saya menjadi joki peserta asal Triwung Lor, dan mendapat bayaran Rp50 hingga Rp100 ribu untuk sekali lomba. Selain itu, jika nantinya sapi yang saya joki juara, maka akan ada tambahan biasanya sampai Rp500 ribu. Uang tersebut selain digunakan untuk sekolah, juga ditabung untuk beli sapi,” katanya.

Hal senada disampaikan joki cilik asal Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Muhammad Jefri Adriansyah (12). Ia belajar mengendalikan sapi karapan ini sejak usia delapan tahun. Selama belajar serta saat berlomba, ia mengaku, sering menemukan kesulitan.

“Setelah belajar menjadi joki selama empat tahun, saya sering dipercaya, salah satunya pada perlombaan di Bantaran ini. Untuk sekali lomba saya mendapat bayaran sebesar 200 ribu, dan akan diberi tambahan jika sapi yang saya joki menang. Uang bayaran tersebut saya gunakan untuk jajan,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya