Menu

Mode Gelap
Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

Kesehatan · 31 Mei 2023 16:46 WIB

LSD Mulai Serang Sapi di Dua Kecamatan di Kabupaten Probolinggo


					Petugas mengambil sampel darah sapi di Kecamatan Sumberasih, beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa) Perbesar

Petugas mengambil sampel darah sapi di Kecamatan Sumberasih, beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)

Probolinggo – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) mulai menyerang ternak di Kabupaten Probolinggo. Setidaknya hingga kini sudah ada tujuh sapi yang ditemukan Dinas Pertanian (Disperta) terserang LSD.

Kepada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Disperta setempat drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, sementara ini sebaran virus tersebut baru terjadi di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Sumberasih. Ciri-cirinya, hewan yang terkena penyakit ini, mengalami bentol-bentol pada kulitnya.

“Awal Mei lalu kami ambil sampel untuk tiga sapi di dua kecamatan itu, dan hasilnya positif,” katanya, Rabu (31/5/2023).

Ia pun berharap, dengan munculnya penyakit ini, para pemilik ternak tidak membawa ternak yang terjangkit LSD ke mana-mana sampai dengan kesembuhan ternaknya. Tujuannya, agar tidak terjadi perluasan penyebaran dari penyakit tersebut.

Selain itu, bagi ternak yang tidak terpapar, ia juga berharap agar rutin dijaga kebersihan kandangnya. Agar hewan peliharannya tidak terpapat penyakit tersebut. Jika tak terawat, serangga pembawa virus bisa menyerang.

“Penyebaran LSD ini bisa melalui lalat atau pun hewan, makanya perlu dijaga juga sanitasi kandangnya. Tapi untuk manusia tidak perlu khawatir, tidak menular, penularannya hanya ke sapi dan kerbau,” ujarnya.

Niko juga menjelaskan, selain menyebabkan bentol-bentol pada sapi, penyakit LSD bisa menghambat perkembangan ternak, sehingga ternak bisa menjadi kurus. Lebih dari itu, penyakit ini akan menyebabkan buruknya kualitas daging dari hewan yang terpapar.

“Oleh sebab itu, penting untuk terus menjaga kesehatan ternak,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan