Menu

Mode Gelap
3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini Ada Tukar Guling Aset, Gedung Kesenian Kota Probolinggo Kembali Jadi Lapangan Tenis Indoor Ada Peningkatan Jalur, Perlintasan Arjasa Jember Akan Ditutup Sementara Digeledah Kejaksaan atas Dugaan Korupsi Pelabuhan, PT DABN dan KSOP Probolinggo Memilih Bersikap Kooperatif Kejaksaan Sita Ratusan Dokumen dari Kantor Disdikdaya Probolinggo, Lidik 2 Kasus Korupsi Sekaligus Aroma Korupsi Menguap di Pelabuhan Probolinggo, Kantor PT. DABN dan KSOP Digeledah Kejaksaan

Ekonomi · 7 Mei 2023 12:02 WIB

Ada Abdina di Loemadjang Mbiyen, Kopi Khas Lereng Semeru


					KHAS: Seorang model memperlihatkan produk Kopi Apdina di Stan Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi) Perbesar

KHAS: Seorang model memperlihatkan produk Kopi Apdina di Stan Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Sebanyak 125 stan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lumajang, hadir untuk meriahkan Loemadjang Biyen. Berbagai olahan jaman dulu pun disajikan, salah satunya kopi khas Pasrujambe.

Saat ini, kopi tak hanya menjadi kebutuhan, melainkan juga gaya hidup, baik di pedesaan maupun perkotaan. Hampir semua kalangan menjadikan kopi sebagai minuman rutin sehari-hari.

Abdina merupakan produk kopi hasil olahan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Wilayah Pasrujambe selama ini memang dikenal sebagai sentra produksi berbagai varian kopi khas lereng Gunung Semeru.

Kaki Gunung Semeru banyak menyimpan berbagai potensi tanaman kopi yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk lokal. Diantaranya kopi Arabika, Robusta, Nangka dan banyak jenis kopi lainnya.

Komoditas kopi dari lereng gunung tertinggi di pulau Jawa ini tak kalah jika dibandingkan dengan produk kopi dari daerah lain. Produksi kopi lereng Gunung Semeru disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

Kecamatan Pasrujambe sebagai kawasan sentra produksi kopi, terletak di kawasan Hutan Perhutani dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Senduro. Mayoritas kopi di Kabupaten Lumajang, dihasilkan dari wilayah Pasrujambe.

“Kami mengembangkan komoditas kopi khas Pasrujambe ini sudah lama. Kopi yang kemudian dikemas dan diberi nama Abdina Kopi ini banyak dikenal masyarakat luas karena memiliki ciri khas yang berbeda. Cita rasanya tidak kalah juga dengan kopi dari daerah lain,” kata Indah, petani kopi saat ditemui di stan Loemadjang Mbiyen di Kecamatan Jatiroto, Minggu (7/5/2023).

Indah menyampaikan, ia tak hanya mendistribusikan kopi dalam bentuk mentah. Namun juga mengolah kopi-kopi dari perkebunan untuk menambah nilai jual.

Dirinya bersama petani kopi lain mengolah hasil panen menjadi kopi siap seduh atau olahan lainnya yang bisa menaikkan nilai dari kopi

Hingga pada akhirnya, kopi-kopi dari daerah ini dikenal secara luas oleh masyarakat sebagai Kopi Abdinah dan banyak dijual dalam bentuk kemasan siap seduh.

“Awalnya melihat kalau kopi di lahan petani Pasrujambe ini punya banyak potensi besar. Jadi sayang jika dijual mentah hasil panen. Pada saat itu, saya langsung mengolah hasil panen tersebut. Jadi kopi bubukan misalnya dan dijual dalam bentuk kemasan. Alhamdulillah nilai jualnya jadi lebih tinggi,” jelasnya.

Menurut Indah, kopi Apdina dijual dengan harga Rp20 ribu hingga Rp37 RT ribu. “Kalu produk unggalan kopi saya, ya tetap arabika. Selain memiliki cita rasa yang khas, kopi dengan jenis arabika paling banyak pemesannya,” ujarnya.

Indah yang berprofesi sebagai penggerak UMKM ini berpesan kepada pegiat UMKM untuk tidak takut bersaing dan terus berinovasi, agar usaha yang dimiliki bisa sejajar dengan produk-produk unggulan.

“UMKM pemula harus tidak takut, harus berinovasi, karena semua tidak ada yang tiba-tiba, semua berproses. Jadi saya suka bilang memang kita UMKM itu harus kuat dan tangguh jadi tidak boleh ikut-ikutan saja, jadi kita tahu prosesnya,” pungkasnya. (**)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 126 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Ada Festival Si Tepat di Kabupaten Probolinggo, Ada Pojok Rekrutmen hingga Bazar

18 Agustus 2025 - 14:26 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Trending di Budaya