Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 7 Apr 2023 20:32 WIB

Berkah Ramadhan, Kopyah Bordir Laris Manis Diburu Pembeli


					LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah)

Probolinggo,- Bulan Ramadhan tak hanya bergelimang kemuliaan dan pahala. Disamping itu, bulan suci ini membawa berkah bagi sebagian warga.

Seperti diakui sepasang suami istri, Abdullah Ubaid dan Durrotun Nashihah. Selama bulan Ramadhan, produk kopyah dengan motif bordir karya keduanya laris manis diburu pembeli, bahkan omset meningkat hingga 50 persen.

Ubaid menjelaskan, kopyah motif bordir yang dikelolanya, merupakan mitra usaha dari Pesantren Tahfidhil Qur’an Riyadlus Sholihin, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Para pemesan, menurut Ubadi, kebanyakan dari sekolah dan pesantren yang memesan songkok bordir dengan nama lembaga. Selebihnya, pemesan berasal dari perorangan.

“Penjualan ke toko saya menerima, cuma saya lebih memprioritaskan ke lembaga pesantren atau lembaga lainnya. Karena saat ini, banyak pesantren yang memerlukan identitas,” kata Ubaid, Kamis (6/4/23).

Pesanan yang diterimanya tak hanya dari lokal Probolinggo, ada juga pemesan dari luar pulau seperti Sumatera, Kalimantan dan NTB. Untuk memesan kopyah produksinya, bisa secara online atau datang langsung ke lokasi.

Kopyah dijual Ubaid mulai harga Rp20 ribu hingga Rp 50 ribu per buah, tergantung tingkat kerumitan motif bordir yang dipesan.

“Dengan jumlah karyawan saya yang 8 orang, itu bisa memproduksi sebanyak 160 songkok. Alhamdulilah, bisa mencukupi kebutuhan pesanan dari lembaga yang ada,” jelasnya.

Selain kopyah, ia juga menerima berbagai busana dan aksesoris muslim, seperti hijab bordir, seragam sekolah, baju koko, dasi, selempang wisuda, dan bordir sejenisnya.

“Awalnya memang konveksi, cuma karena pandemi kemarin kita beralih ke songkok, karena banyak toko dan sekolah yang libur, dan alhamdulilah berjalan lancar. Jadi jika ada pemesanan selain songkok, kami siap memproduksinya,” terangnya.

Produksi songkok tersebut dimulai Ubaid sejak tahun 2020 lalu. Kemudian produksinya terhenti karena terdampak pandemi Covid-19. Saat itulah, terselip ide untuk memproduksi songkok bordir unik sesuai selera pemesan.

“Alhamdulilah saat ini sudah berjalan, dan beberapa waktu lalu saya membeli mesin bordir untuk mempermudah pekerjaan para karyawan,” jelas ayah 3 anak ini. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi