Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 1 Apr 2023 14:23 WIB

Kripik Pisang Senduro, Camilan Khas Lumajang yang Kini Banyak Diburu


					UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi) Perbesar

UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Salah satu tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri adalah mempersiapkan camilan. Camilan maupun aneka kue ini, nantinya disediakan sebagai suguhan bagi warga yang berkunjung ke rumahnya.

Selain demi menghormati tamu, tradisi ini tentunya membawa keuntungan bagi produsen makanan ringan atau camilan.

Seperti yang diakui Imam Masdi, warga Desa/Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Keripik pisang produksinya saat ini mulai laris manis diburu pembeli. Bahkan omset penjualan meningkat sekitar 50 persen dibandingkan sebelumnya.

Setiap hari, Imam dibantu sejumlah anggota keluarganya membuat keripik pisang. Dimulai dari mengelupas pisang jenis kirana yang masih mentah, memotong tipis-tipis dengan alat khusus dan menggoreng di atas tungku kayu.

Keripik pisang merupakan makanan cemilan yang biasa tersaji saat puasa dan Lebaran. Sehingga tidak heran, sejak memasuki bulan puasa para perajin sudah mulai kebanjiran pesanan.

Kebetulan daerah Kecamatan Senduro merupakan wilayah yang mudah untuk mendapatkan pisang jenis apapun. “Keripik pisang terdiri dari satu varian. Yakni rasa original,” kata Imam, Sabtu (1/4/2023).

Harganya mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, tergantung dari jenis pisangnya.

Adapun harga yang dipatok untuk pembelian eceran per 200 gram keripik pisang sebesar Rp10 ribu. Jika dijual kembali harga per kilogramnya bisa didapatkan dengan harga Rp12 sampai Rp15 ribu.

Sedangkan bahan baku pisang, memanfaatkan pisang khas Desa Senduro. Jenisnya pisang mas kirana, pisang buah, pisang agung, pisang rojopolo, dan ada juga yang terbuat dari tela madu dan talas.

“Kalau per harinya bisa mendapatkan Rp3 juta. Untuk pengolahan pisangnya bisa lebih dari dua puluh tundun pisang,” katanya.

Menurut Ikan, sepekan sebelum bulan puasa, sudah banyak pesanan yang masuk. Pesanan paling banyak selain warga lokal, berasal dari wilayah Malang dan Sidoarjo.

Dalam sehari, Imam bisa memproduksi 70 kilogram keripik pisang. Sedangkan dalam satu bulan, omset yang ia raup sekitar Rp90 juta.

“Ya, kalau ditotal hasil dalam sebulan bisa mencapai Rp90 juta,” ujarnya memungkasi. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 187 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi