Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 30 Mar 2023 16:36 WIB

Soal Pupuk, Pemkab Probolinggo Akan Surati Kementan


					Asia sedang menyiapkan pupuk untuk ditabur di lahan sawahnya. Perbesar

Asia sedang menyiapkan pupuk untuk ditabur di lahan sawahnya.

Probolinggo – Persoalan terkait pupuk, hingga saat ini belum bisa diatasi dengan baik oleh Pemkab Probolinggo. Bahkan, keterbatasan persediaan pupuk sudah bukan menjadi rahasia lagi bagi kalangan petani setiap tahun.

Menyikapi hal tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari mengatakan, Pemkab Probolinggo dalam hal bupati akan berkirim surat kepada Kementerian Pertanian (Kementan) terkait dengan kekurangan alokasi pupuk bersubsidi pada tahun ini. Sehingga, ketersediaan pupuk dan kebutuhan petani dapat terpenuhi.

“Tidak semua petani bergabung dalam kelompok tani sehingga tidak mendapat jatah pupuk bersubsidi. Solusinya Dinas Pertanian akan melakukan sosialisasi kepada petani agar bergabung dengan kelompok tani. Selain itu, pemerintah akan bersurat ke Kementan,” katanya, Kamis (30/3/2023).

Selain persoalan stok pupuk, persoalan lainnya terkait pupuk adalah masalah harga. Informasinya, harga pupuk bersubsidi yang dijual lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah banyak beredar.

Hal ini menurutnya perlu dilakukan sidak-sidak guna memastikan kebenaran informasi tersebut. “Memang perlu sidak untuk mencari bukti pelanggaran,” katanya.

Sementara itu, Asia, petani Desa Sumurdalam, Kecamatan Besuk mengaku, pembaruan kebijakan pemerintah terkait pupuk dinilainya semakin menyengsarakan petani. Terbukti, dengan dikuranginya sejumlah komoditas tanaman yang mendapat jatah pupuk subsidi, tidak membuat persediaan pupuk subsidi semakin banyak.

“Bukan hanya mahal, kalau hanya mahal masih bisa diusahakan beli, ini pupuknya yang sulit dicari,” ujarnya. (*)

Penulis: Ali Ya’lu
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan