Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 1 Feb 2023 18:34 WIB

BPBD Waspadai Tumpukan Sampah di Sungai Legundi Saat Hujan


					Kalaksa BPBD kota tunjuk monitor di Pusdalops. Perbesar

Kalaksa BPBD kota tunjuk monitor di Pusdalops.

Probolinggo – Musim penghujan dengan intensitas rendah hingga deras masih terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo saat ini mewaspadai luapan sungai salah satunya Sungai Legundi saat hujan deras dengan intensitas lama.

Diketahui Sungai Legundi yang berhulu di lereng Gunung Bromo serta melintasi Kecamatan Wonoasih, Kedopok hingga Kecamatan Kademangan telah beberapa kali meluap pada Februari 2021. Saat itu Sungai Legundi meluap membanjiri pemukiman warga salah satunya di Gang Sirsak.

Dan pada November 2022 laku, Sungai Legundi meluap hingga membanjiri permukiman dan jalan.

Dua kejadian meluapnya Sungai Legundi ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur dengan intesitas lama serta sampah yang terbawa aliran sungai menumpuk di jembatan, serta di Dam Kelep. Akibatnya aliran air tersendat dan tak bisa mengalir secara normal.

Terkait kejadian ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, pihaknya mewaspadai sampah di Dam Kelep di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan saat terjadi hujan. Sebab jika hujan mengguyur, air turut membawa sampah yang jumlahnya tak sedikit.

“Yang perlu diwaspadai masalah sampahnya, jika sampah yang dibawa aliran air menumpuk di Dam Kelep, maka dam dengan cara kerja secara membuka otomatis jika debit air besar maka tidak akan maksimal, sehingga jika dibiarkan, debit air akan semakin tinggi dan yang terlarah air akan meluber,” ujarnya.

Namun, beberapa hari kemarin, untuk ketinggian air di Dam Kelep masih di angka standar yakni 150 cm. Selain itu, untuk memonitor sampah, serta ketinggian air di Dam Kelep jika terjadi hujan, BPBD Kota Probolinggo telah memasang Early Warning System (EWS), berupa kamera.

Kamera yang terpasang ini terhubung langsung dengan Pusdalops yang ada di kantor BPBD Kota Probolinggo. Dengan sudut putar 360 derajat, maka, petugas Pusdalops dapat memantau kondiri air di Dam Kelep.

“Alhamdulillah Dam Kelep saat hujan mengguyur beberapa waktu yang lalu, hingga saat ini masih aman, dan jika terjadi penumpukan sampah, maka kita berkoordinasi .dan bersinergi dengan DLH dan PUPR,” imbuhnya.

Diketahui, saat ini, untuk puncak musim penghujan sudah lewat. Tetapi hujan masih terus mengguyur Kota Probolinggo. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan