Menu

Mode Gelap
Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

Pemerintahan · 25 Jan 2023 20:26 WIB

Virus PMK Menggila di Lumajang, Puluhan Sapi Terpapar


					PMK: Peternak membantu petugas medis saat akan melakukan vaksinasi sapi. (foto: Asmadi) Perbesar

PMK: Peternak membantu petugas medis saat akan melakukan vaksinasi sapi. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang mulai meningkat lagi. Saat ini hewan ternak jenis sapi yang terserang PMK, jumlahnya mencapai puluhan kasus.

Salah satu temuan kasus PMK yang diyakini gelombang 2 ini yakni terjadi pada ternak milik Sinto, warga Desa Bence, Kecamatan Kedungjajang.

Sinto mengaku sudah 2 pekan ini beberapa sapi miliknya mengalami gejala PMK. Mulut sapi mengeluarkan lendir dan busa, lalu ternak-ternak ini mengalami penurunan nafsu makan.

Indikasi terjangkitnya PMK semakin kuat mengingat sebagian besar ternak di desa tersebut masih belum divaksin. Mendapati temuan itu, Sinto kemudian melaporkan kondisi ternaknya ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang.

“Sebelumnya tidak tahu kalau penyakit itu datang lagi. Tiba-tiba sapi saya ini mengeluarkan busa mulutnya. Setelah itu langsung saya panggil petugas kesehatan untuk disuntik (vaksin),” kata Sinto, Rabu (25/1/2023).

Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, Siswanto mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan agar penyebaran PMK tidak kembali meluas.

Menurutnya, ternak-ternak yang terserang PMK gelombang 2 ini kebanyakan menjangkiti sapi-sapi yang belum divaksin.

“Petugas langsung kita siapkan untuk melayani dan memfasilitasi kesehatan hewannya,” sebut Siswanto.

Sejauh ini, jelas Siswanto, pihaknya mencatat ada 50 kasus baru PMK di Kabupaten Lumajang. Meski ada kenaikan, ia mengimbau kepada para peternak agar tidak panik dengan menjual ternaknya secara konstan.

Sebab, dijelaskan Siswanto, saat ini upaya penanganan dan vaksinasi PMK masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

“Peternak di Lumajang tidak perlu panik, bahkan gak usah dijual dahulu. Rawat saja, manfaatkan pelayanan dari petugas kami untuk ternak-ternak yang sakit,” pintanya.(*) 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan