Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 22 Jan 2023 05:57 WIB

Pemkab Probolinggo Tunjuk Pesantren Genggong jadi Eco-pesantren


					ECO-PESANTREN: Kepala DLH, Dwijoko Nurjayadi menerima piagam penghargaan dari Pengasuh PZH Genggong, Gus dr. Haris, usai menjadi pemateri talk-show lingkungan. (foto: Kominfo PZH Genggong) Perbesar

ECO-PESANTREN: Kepala DLH, Dwijoko Nurjayadi menerima piagam penghargaan dari Pengasuh PZH Genggong, Gus dr. Haris, usai menjadi pemateri talk-show lingkungan. (foto: Kominfo PZH Genggong)

Pajarakan,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, menunjuk Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong sebagai duta Eco-pesantren.

Eco-pesantren adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang dicanangkan sejak tahun 2008. Program ini bertujuan untuk mendorong peningkatan pengetahuan, kepedulian, kesadaran dan peran serta aktif warga pondok pesantren terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup berdasarkan ajaran agama Islam.

Penunjukan itu disampaikan Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi saat menjadi pemantik talk-show bertema ‘Alam Bukan Warisan dari Leluhur, tapi Titipan dari Anak Cucu Kita’ Genggong Go Green Carnivak di halaman P5 PZH Genggong, Sabtu (21/1/23) malam.

“Saya ingin Genggong menjadi Eco-pesantren di Kabupaten Probolinggo, yang nantinya menjadi perwakilan lomba di Jawa Timur. Tahun 2023 ini kita proyeksikan Eco-pesantren ke Genggong, harapannya minimal nanti tembus 10 besar di skala Jawa Timur,” kata Dwijoko.

Salah satu programnya sebagai Eco-pesantren, sambung Dwijoko, adalah kampanye lingkungan hijau dan pengelolaan sampah. “Akan kami dampingi dan edukasi sampai berhasil menjadi eco-pesantren di Jawa Timur,” janjinya.

Khusus sampah, dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) Nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga disebutkan bahwa setiap orang wajib mengelola sampah.

“Setiap orang itu memproduksi sampah dalam sehari 1,5 kilogram sampah. Berbicara wajib berarti kalau tidak melakukannya yabdosa,” pungkas mantan Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo ini.

Pengasuh PZH Genggong, Gus dr. M. Haris Damanhuri Romly mengatakan, kampanye menjaga lingkungan dan pola hidup sehat telah dicanangkan pesantren sejak beberapa tahun lalu secara konsisten.

Salah satu bentuk kegiatannya melalui Genggong Go Green Carnival, yang rutin digelar setiap tahun. Event ini tidak sekedar gowes, namun juga diselingi bersih-bersih sampah, tanam pohon dan diskursus edukasi lingkungan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar menjaga alam. Karena Idonesia merupakan negara yang paru-paru dunia yang ketika rusak, akan berakibat buruk kepada dunia,” terang Gus Haris. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Trending di Lingkungan