Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Kesehatan · 18 Jan 2023 16:15 WIB

Antisipasi LSD, Pemkot Probolinggo Pantau Sapi Warga


					Antisipasi LSD, Pemkot Probolinggo Pantau Sapi Warga Perbesar

Probolinggo – Setelah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) mereda, kini muncul penyakit yang menyerang sapi yakni, Lumpy Skin Disease (LSD). Meski belum ada laporan di Kota Probolinggo, namun Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan tetap waspada dan terus memantau sapi milik warga.

Dokter hewan Kecamatan Kedopok dan Kademangan DPKPP, drh. Mitta Yuni Lestari mengatakan, LSD merupakan penyakit infeksi pada sapi dan kerbau berupa benjolan atau nodul-nodul yang keras pada kulit sapi, di hampir seluruh bagian tubuh.

“Untuk penyebaran atau penularan penyakit LSD pada sapi dan kerbau melalui lalat, nyamuk, sehingga jika terjadi benjol-benjor pada sapi sebaiknya harus diobservasi dahulu untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan,” ujarnya, Rabu (18/1/2023).

Selain tanda benjolan, LSD dapat menyebabkan sapi atau kerbau tidak nafsu makan. Yang paling parah sapi yang terjangkit ini dapat menyebabkan kematian.

“Meski sembuh, ada dampak yang ditimbulkan akibat penyakit LSD ini. Untuk penyembuhan atau pencegahan melalui vaksinasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, saat ini pihaknya terus mengawasi dan memantau penyakit LSD terhadap hewan ternak milik warga di wilayah Kota Probolinggo, sembari melakukan vaksinasi PMK.

“Saat ini kami terus melakukan vaksinasi PMK ke sapi milik warga sembari melakukan pengawasan dan pemantauan penyakit LSD. Sejauh ini, belum ada laporan dari petugas surveilance lapangan terkait penyakit LSD,” ujarnya.

Namun demikian, DKPPP mengimbau kepada pemilik yang sapinya terpapar PMK maupun LSD, sebaiknya tidak memobilisasi atau membawa sapinya ke pasar hewan, agar sapi-sapi lain tidak tertular penyakit ini.

“Kami mengimbau kepada pemilik jika sapinya terpapar baik PMK maupun LSD untuk tidak dibawa ke pasar. Hal itu untuk antisipasi penyebaran LSD ini,” imbuhnya.

Diketahui, di Jawa Timur sudah terdapat beberapa kota/kabupaten yang hewan ternaknya terpapar penyakit LSD. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Lumajang Siap Mengguncang Dunia

14 Juni 2025 - 19:27 WIB

Bupati Lumajang Siap Bertemu Investor di Jakarta untuk Bahas Pariwisata Kelas Dunia

13 Juni 2025 - 13:24 WIB

Lumajang Belum Punya Perda Tata Kelola dan Destinasi Wisata

13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih

13 Juni 2025 - 09:40 WIB

Trending di Pemerintahan