Menu

Mode Gelap
3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini Ada Tukar Guling Aset, Gedung Kesenian Kota Probolinggo Kembali Jadi Lapangan Tenis Indoor Ada Peningkatan Jalur, Perlintasan Arjasa Jember Akan Ditutup Sementara Digeledah Kejaksaan atas Dugaan Korupsi Pelabuhan, PT DABN dan KSOP Probolinggo Memilih Bersikap Kooperatif Kejaksaan Sita Ratusan Dokumen dari Kantor Disdikdaya Probolinggo, Lidik 2 Kasus Korupsi Sekaligus Aroma Korupsi Menguap di Pelabuhan Probolinggo, Kantor PT. DABN dan KSOP Digeledah Kejaksaan

Budaya · 25 Des 2022 15:02 WIB

Mengenang Kejayaan Kerajaan Lamadjang Tigang Juru lewat Loemadjang Jadoel


					Mengenang Kejayaan Kerajaan Lamadjang Tigang Juru lewat Loemadjang Jadoel Perbesar

Lumajang,- Situs Biting merupakan situs arkeologis yang terletak di desa Kutorenon, Sukodono. Situs ini peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan seluas sekitar 135 hektar.

Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter.

Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh benteng pertahanan dengan tebal 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10 km.

Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs Biting memiliki luas 135 hektar yang mencakup 6 blok atau area yang merupakan blok keraton seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2 ha, blok Salak 16 ha, dan blok Duren 12,8 ha.

Dalam Babad Negara Kertagama, kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renong dan dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan ‘Ketonon’ atau terbakar.

Untuk mengenang sejarah terdahulunya, warga Dusun Biting RW 11 Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang mengadakan Loemadjang Jadoel yang bernuansa kerajaan jaman dulu.

Kepala Desa Kutorenon Faizal Rizal menyampaikan, Loemadjang jadoel ini baru pertama kali dilaksanakan di Dusun Biting. Warga yang terlibat berasal dari empat RT dengan satu RW.

“Mulai dari RT 1,2,3,4 yang tegabung dalam satu RW 11 yang hadir, kurang lebihnya ada 250 pengunjung,” jelas Faizal, Minggu (25/12/22).

Faizal menyebut, ia sangat mengapresiasi kreatifitas warga yang mengambil tema Loemadjang Jadoel. Sebab, menurutnya, Dusun Biting ini adalah bagian penting sejarah kerajaan Lamajang.

Bahkan, bangunan perumahan yang berdiri dibawah pusat kegiatan, terdapat sebuah bekas bangun benteng kerajaan Lumajang jaman dulu.

“Tidak hanya itu, di sepanjang Sungai Menjangan ini ada juga bangunan bentengnya,” urainya menambahkan.

Dalam Loemadjang Jadoel ini, ada empat warung yang terbuat dari bambu dengan atap memakai daun tebu. Sementara jajanan dan perangkatnya, bernuansa jaman dulu.

Anggota DPRD Lumajang, Deddy Firmansyah yang datang ke Loemadjang Jadoel menegaskan, kawasan Dusun Biting yang merupakan Kota Raja pada jaman kerajaan Lamadjang, menjadi bukti sahih strategisnya wilayah itu.

Oleh karenanya, Dusun Biting harus dilestarikan sebagai bukti sejarah. Bahwa Ibu Kota Lumajang yang sebenarnya bukanlah di Kota Lumajang, melainkan di Dusun Biting.

“Jadi yang paling pas untuk dibuat Loemadjang Jadul itu ya di Dusun Biting ini,” cetus wakil rakyat dari Fraksi Partai Hanura ini. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Trending di Budaya