Menu

Mode Gelap
Honda CB150 Tabrak Supra X di Patalan Probolinggo, Tiga Orang Meninggal Dunia Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo Bocah 7 Tahun yang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Wonorejo Dianiaya Saat Bermain di Halaman Rumah Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Bocah 7 Tahun Tiba di Rumah Duka Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran Bocah 7 Tahun di Wonorejo Pasuruan Tewas Akibat Dipukul Tetangga

Pemerintahan · 20 Des 2022 16:38 WIB

PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi


					PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi Perbesar

Probolinggo – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Probolinggo resmi memulai program inklusinya di Kabupaten Probolinggo. Permulaan program inklusi tersebut dimulai pada Selasa (20/12/2022) di Ruang Tengger Komplek Kantor Bupati Probolinggo.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Siti Dalilah Candrawati. Dari pihak pemerintah setempat hadir Asisten I Setda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto mewakili Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.

Sekretaris PDA setempat Aminatul Ifa mengatakan, program inklusi ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Australia. Sedangkan, Aisyiyah dipilih untuk menjadi mintra dalam program tersebut.

“Dan di Jawa Timur yang mendapatkan program ini Kabupaten Bojonegoro dan Probolinggo. Di Probolinggo pun ada tiga kecamatan, Tegalsiwalan, Banyuanyar, dan Krejengan. Masing-masing kecamatan ada dua desa,” katanya, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya program inklusi ini memang sangat dibutuhkan. Sebab di Kabupaten Probolinggo masih banyak kasus stunting pada anak termasuk juga tingginya pernikahan anak serta tingginya angka kemiskinan. Salah satunya kurang meratanya jangkauan program dari pemerintah.

“Termasuk juga jangkauan terhadap kaum disabilitas. Dan di tuga kecamatan ini kami nilai masih banyak yang belum tersentuh,” ujarnya.

Sementara itu, Heri Sulityanto mengaku, sangat berterima kasih dengan adanya program tersebut. Menurutnya, program inklusi ini akan dapat membantu pemerintah dalam membangun probolinggo menjadi lebih baik.

“Jika tidak ada gerakan secara masif, baik dari pemerintah maupun ormas, tentu perkembangan daerah akan kurang maksimal. Contohnya stunting, bisa jadi disebabkan oleh pernikahan dini, namun bisa juga karena kemiskinan. Maka dari itu, dengan program ini kami berterima kasih,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Bakal Sebar 58 CCTV, Telan Anggaran Rp175 Juta per Titik

9 Agustus 2025 - 11:19 WIB

Wabup tak Temani Bupati saat Sidang Paripurna, Ketua DPRD Jember Beberkan Alasannya

8 Agustus 2025 - 18:36 WIB

Wali Kota Probolinggo Tinjau Proyek Kuliner GOR A. Yani, Sebut Sisi Selatan Capai 90 Persen

7 Agustus 2025 - 20:52 WIB

Skema Bansos Baru Berlaku di Jember, ini Sasaran Utamanya

7 Agustus 2025 - 15:00 WIB

Ninik Ira Wibawati Akan Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Tunjuk Pj. Sekda

6 Agustus 2025 - 19:13 WIB

Bupati Lumajang Akan Jadikan Lumajang Sebagai Kota Pisang Kembali

6 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Di Senduro Lumajang, 200 KK Dapat Air Bersih dan 95 Rumah Direhab

6 Agustus 2025 - 14:33 WIB

Sepasang Sepatu dari Bupati, Sentuhan Kasih di Sekolah Lereng Semeru

6 Agustus 2025 - 10:27 WIB

Bupati Lumajang Soroti Warga Kaya yang Terima Bansos, Segera Koreksi!

6 Agustus 2025 - 09:51 WIB

Trending di Pemerintahan